Mahasiswa IPB Cptakan Game Scrabble Matematika

Mahasiswa IPB Cptakan Game Scrabble Matematika

mahasiswa-ipb-cptakan-game-scrabble-matematika-news
Prestasi

Belajar matematika terkadang menjadi hal yang menjenuhkan bagi sebagian siswa sekolah. Padahal matematika merupakan ilmu yang berguna untuk menelaah struktur-struktur yang abstrak dengan penalaran logis melalui kegiatan yang memerlukan imajinasi, intuisi dan penemuan sebagai kegiatan pemecahan masalah. Selama ini, sebagian besar anak-anak hanya dikenalkan dengan metode pembelajaran yang monoton, sehingga mereka kurang mampu menangkap secara utuh informasi yang disampaikan oleh guru. Metode pembelajaran matematika yang biasa diterapkan pengajar dirasa kurang efektif untuk siswa-siswi berumur kurang dari 12 tahun. Hal tersebut dikarenakan pola pikir mereka yang masih pada pola pemikiran yang konkret, yaitu dalam proses belajar dan mendapatkan informasi harus menggunakan perantara. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu mengubah cara berpikir anak-anak dari pola pemikiran konkret menjadi pola pemikiran formal.

Oleh karenanya, diperlukan suatu permainan yang kreatif, inovatif dan edukatif guna meningkatkan daya nalar dan pola berpikir mereka. Galih Prayogi ketua tim PKMM (Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat) Institut Pertanian Bogor (IPB), beserta tim yaitu Andri Prastyo, Bernet Deti Kapsari, M Firman Ardiyansyah dan Laras Insiya Pertiwi membuat sebuah permainan yang diberi nama Gramatics (Game Scrabble Mathematics).

Gramatics merupakan permainan kreatif dan inovatif yang bertujuan meningkatkan ketangkasan dan daya nalar siswa dalam bidang matematika. Diharapkan dengan adanya permainan ini anak-anak mampu berpikir kritis dan tidak bosan saat proses belajar matematika.

“Gramatics sendiri merupakan pengembangan dari Scrabble Bahasa Inggris, dimana tiles yang awalnya huruf diubah menjadi angka. Jadi metode permainan yang digunakan adalah metode penyusunan operasi matematika,” tutur Galih mahasiswa Departemen Fisika tersebut.

Program ini dilaksanakan di Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak Bogor yang didirikan pada tahun 1958. Rumah Perlindungan Sosial ini dikelola oleh Dinas Sosial Daerah Bogor. Anak-anak yang terlantar dari daerah Bogor dan sekitarnya diasuh dan diberikan bekal berupa pendidikan formal maupun informal. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial anak di Rumah Perlindungan Sosial ini diwujudkan melalui berbagai pelayanan yaitu: penyediaan tempat tinggal, pendidikan formal, pendidikan agama, keterampilan, dan kemandirian.

Terdapat 60 anak yang terdiri dari 35 anak laki- laki dan 25 anak perempuan tinggal di Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak Bogor. Anak-anak tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, yaitu SD, SMP, dan SMA/SMK.

Kegiatan dalam program pengabdian masyarakat ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu seperti “Explore my ObjectYakni kegiatan untuk mengetahui kemampuan anak- anak dan metode pembelajaran yang digunakan di Rumah Perlindungan Sosial Asuhan.

Kemudian “Introduce Gramatics” yaitu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan Gramatics beserta buku panduannya. Selanjutnya “Practice on The Board” yaitu melakukan uji coba secara langsung menggunakan Gramatics. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana rancangan program berpengaruh terhadap peserta.

Berikutnya “Gramatics Competition” yaitu kegiatan perlombaan Gramatics di Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak Bogor. Kegiatan ini dilakukan agar peserta bersemangat untuk belajar matematika.

“Untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan program ini, Galih dan tim melakukan monitoring dan evaluasi. Caranya dengan metode indepth interview, yaitu melakukan wawancara secara mendalam kepada peserta terkait implementasi kegiatan yang telah diselenggarakan. Kegiatan pre-test dan post-test dilakukan dalam tahapan monitoring dan evaluasi. Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk mengetahui kemampuan anak – anak yang terdapat di Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak setelah diberikan pembelajaran matematika dengan menggunakan permainan Gramatics,” ujarnya. (IR/Zul)