Mahasiswa IPB Ciptakan Kandang Lebah Digital
Siapa yang tidak mengenal madu? Cairan manis ini telah lama digunakan manusia sebagai makanan bergizi yang alami. Tapi tahukah anda bahwa proses pembentukan madu memiliki proses panjang yang tidak sederhana? Setelah proses pemeliharaan lebah, pemanenan madu dilakukan dengan beberapa cara yang tidak efisien karena dapat merusak sarang lebah.
Mahasiswa IPB melalui PKM Karsa Cipta membuat inovasi berupa modifikasi kandang lebah konvensional menjadi kandang lebah berbasis digital dan penggunaannya dapat berulang kali. Mereka adalah Rizki Maulana, Hizkia, Nida Nurul dan Virssa N.
Beeditech adalah kandang lebah otomatis yang terinspirasi dari kondisi kandang lebah konvensional yang membutuhkan sentuhan teknologi agar lebih efisien. Kandang lebah Beeditech menjadi kandang termodifikasi dan pengelolaannya menggunakan teknologi digital otomatis.
Dari segi tempat, yang dimodifikasi ada tiga jenis ruangan dalam kandang yaitu ruang sarang adaptasi, ruang sarang otomatis dan ruang sistem kerja. Ruang sarang adaptasi berfungsi menyimpan sarang yang telah dihuni koloni lebah. Koloni lebah akan berpindah dari ruang sarang adaptasi menuju sarang lebah otomatis. Di bagian sarang lebah otomatis inilah inovasi diterapkan.
Sarang lebah konvensional memiliki struktur segi enam yang statis. Lebah akan mengisi lubang dengan madu selama masa pemeliharaan. Pemanenan dilakukan dengan mengeluarkan sarang dari kandang lebah kemudian menerapkan rotasi atau perlakuan fisik lain agar madu keluar dari sarang.
“Pekerjaan mengeluarkan madu tersebutlah yang membuat sarang lebah dapat rusak sehingga tidak berfungsi sebaik kondisi awal. Menggunakan sistem pergeseran struktur, sarang lebah tidak memerlukan pengangkatan dari kandang. Sistem otomatis membuka struktur segi enam sarang sehingga madu yang telah terbentuk akan mengalir mengikuti hukum fluida. Secara mudah, madu dikumpulkan melalui sebuah katup untuk dipindahkan ke tempat lain,” ujar Rizki Maulana Munirul selaku Ketua PKM.
Pengendalian pergerakan terdapat di ruang sistem kerja yang berisi mikrokontroler, sensor suara dan cairan, accu sebagai sumber energi, dan tombol sebagai impuls perintah. Sensor yang dipasang di kandang akan memudahkan untuk mengetahui saat yang tepat untuk pemanenan madu.
“Peternak tidak harus membuka kandang lebah, sensor akan memberi sinyal apabila fluida telah penuh dengan madu ke alat komunikasi. Pengoperasian kandang otomatis Beeditech ini juga dirancang untuk dapat digunakan oleh peternak lebah pada umumnya karena mudah digunakan,” terangnya.
Beeditech dibuat untuk membantu peternak lebah dalam hal efisiensi dan meningkatkan kualitas madu yang ada di Indonesia. Dengan penerapan kandang lebah Beeditech pada peternakan lebah yang telah ada akan menyingkat mekanisme produksi madu. Jadi, jika anda tertarik untuk mengembangkan peternakan lebah, kandang otomatis Beeditech menjadi pilihan dalam efisiensi pekerjaan anda serta menjaga kualitas madu sejak dari sarangnya. (EAW/Zul)