A Group of Students of IPB Designed “DrinkCo” Application
Permasalahan daya saing pasar merupakan tantangan yang cukup berat bagi industri pangan terutama industri minuman softdrink. Kinerja logistik di Indonesia saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan barang yang sesuai tempat yang tepat, waktu yang tepat, dan pada kondisi yang diinginkan. Sehingga belum memberikan manfaat dan kepuasan bagi pelanggan. Perlu adanya upaya untuk mengembangkan sistem distribusi yang efektif dan efesien dengan menggunakan konsep supply chain management (SCM). Supply Chain Management (SCM), sebuah aplikasi terpadu yang memberikan informasi tentang pengadaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Bersama dengan empat orang rekannya, Fakih Arya Mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) mencari solusi yang tepat dengan membuat aplikasi yang dapat mempermudah pertukaran informasi antara pemasok dan reseller serta memperlancar kegiatan supply chain. Inovasi yang mereka ciptakan adalah “DrinkCo”. Aplikasi pengembangan sistem distribusi supply chain produk softdrink sebagai implementasi DBE (Digital Business Ecosistem)dengan metode SCOR.
“Ada beberapa permasalahan yang terjadi pada industri minuman ringan adalah sistem distribusi produk softdrink belum terlaksana secara efektif. Kedua, aliran informasi antara pemasok dan reseller (menjual kembali barang tersebut) belum berjalan dengan baik. Ketiga, ketepatan waktu dan jumlah pengiriman produk masih kurang. Dan yang keempat, biaya operasional dan waktu penyelesaian distribusi menjadi lebih tinggi” ujar Fakih.
Digital Business Ecosystem (DBE) merupakan sebuah jaringan yang terdiri dari pembeli pemasok dan produk dari suatu produksi/layanan tertentu yang bertujuan menciptakan jaringan organisasi untuk mendukung kerjasama dan pengembangan teknologi dan bisnis model. Tujuannya, mempermudah pertukaran informasi antara pemasok dan reseller dalam suatu jaringan terstruktur. Sedangkan metode SCOR (Supply Chain Operation Reference) adalah pengintegrasian pemasok, pengusaha, gudang, dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien sehingga didistribusikan dengan kualitas, lokasi dan waktu yang tepat untuk memperkecil biaya demi kepuasan pelanggan. Diharapkan dengan mengimplentasikan DBE, supply chain dan metode SCOR dapat memberikan informasi permintaan yang cepat dan tepat.
Aplikasi yang dibuat ini nantinya diharapkan mampu meningkatkan ketepatan waktu dan jumlah pengiriman. Selain itu, dapat menentukan rute pengiriman terbaik agar dapat menekan biaya dan waktu operasional. Untuk saat ini kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan identifikasi masalah, design sistem, pembuatan aplikasi, uji coba dan terakhir akan dilakukan evaluasi hingga nanti diperoleh penentuan rute terbaik bagi distributor dan prakiraan permintaan produk.(AT/Zul)