Yeee… Mahasiswa IPB Temukan Kulit Jeruk Pengusir Bau Kaki

Yeee… Mahasiswa IPB Temukan Kulit Jeruk Pengusir Bau Kaki

yeee-mahasiswa-ipb-temukan-kulit-jeruk-pengusir-bau-kaki-news
Riset

Terinspirasi pengalaman teman satu kosan yang bau kakinya  mengganggu dan dapat menurunkan tingkat kepercayaan dirinya, sekelompok mahasiswa Fakultas Ekonomi, Institut Pertanian Bogor  (FEM IPB) membuat inovasi pengharum sepatu yang terbuat dari bahan alami yaitu jeruk. Mereka kelompok mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tersebut terdiri atas: Muhamad Farhan, Khusni Musyafa dan Rosmelia Siskanti.

Pengharum ini merupakan gabungan antara silika gel dan kulit jeruk yang dikeringkan. Silika gel berfungsi menyerap kelembaban berlebih. Sedangkan dalam kulit jeruk kering juga sedikit ditambahkan minyak atsiri jeruk yang memberikan keharuman dan kesegaran tahan lama pada sepatu. Produk yang dibandrol harga Rp 5.000 ini dikemas dalam kemasan kantung kecil dari kertas yang di dalamnya terdapat silika gel dan kulit jeruk kering.

 “Kami memanfaatkan limbah jeruk peras di warung-warung makan dan tempat jus di Indonesia yang terbuang sia-sia tanpa memanfaatkannya secara maksimal. Apalagi rata-rata tempat makan di Indonesia pasti menyediakan menu minuman yang menggunakan jeruk peres,” ujar Farhan, Ketua kelompok  PKM.

Usaha pengharum sepatu ini telah menjalin mitra dengan beberapa warung makan dan tempat jus di Bogor, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Didukung dengan harga yang cukup ekonomis, sehingga dapat dijangkau oleh segala usia, gender dan tingkat lapisan di masyarakat, membuat produk ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang yang memiliki permasalahan aroma kaki menyengat. Hal ini karena Indonesia merupakan negara tropis dengan kelembaban cukup tinggi dan cuaca panas, sehingga banyak masyarakat yang mengalami krisis kepercayaan diri akibat permasalahan aroma kaki.

Ruslan berharap inovasinya ini dapat membantu  masalah lingkungan dengan mengurangi limbah yang menumpuk. Ia juga berharap produknya bisa dikembangkan di skala industri. (GG/ris)