Mahasiswa IPB Manfaatkan Limbah Sutra untuk Makanan Tambahan Bagi Lansia

Mahasiswa IPB Manfaatkan Limbah Sutra untuk Makanan Tambahan Bagi Lansia

mahasiswa-ipb-manfaatkan-limbah-sutra-untuk-makanan-tambahan-bagi-lansia-news
Riset

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, jumlah penduduk penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 20.24 juta jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2013, yang sebanyak 20.04 juta jiwa. Peningkatan tersebut dapat menimbulkan berbagai permasalahan seperti proses penuaan yang menyebabkan terjadinya osteoporosis. Kejadian osteoporosis dapat dicegah dengan asupan pangan kaya mineral tulang yaitu kalsium (Ca) dan fosfor (P) yang mencukupi kebutuhan.

Kalsium dan fosfor merupakan mineral yang dapat membantu mengurangi resiko terjadinya pengeroposan tulang pada lansia. Kalsium berfungsi memelihara tulang dan gigi, sedangkan fosfor sebagai bahan penyusun tulang dan gigi. Salah satu sumber pangan yang kaya kalsium dan pospor adalah tepung Pury.

Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Cindy Carissa dan empat orang rekannya meneliti makanan tambahan untuk orang lanjut usia (lansia). Hal ini didasarkan pada permasalahan kesehatan pada lansia yang umum terjadi yakni penurunan kepadatan tulang dan kekuatan tulang. Tulang merupakan penopang tubuh dan alat gerak pasif tubuh dalam melakukan berbagai aktivitas. Kekuatan dan kepadatan tulang menurun seiring dengan bertambahnya usia. Hal tersebut disebabkan karena tulang kehilangan mineralnya sehingga lansia rawan terkena osteoporosis.

Untuk itu Cindy melakukan penelitian yang berjudul “Sprinkle Pury, Pengembangan Sprinkle Kaya Ca dan P Berbasis Tepung Pury (Bombyx mori) Sebagai Produk Asupan Mineral Tambahan untuk Lansia”

 “Tepung Pupae-Mulberry (Pury) adalah tepung berwarna kuning cerah yang dibuat dari ekstrak pupa mulberry sebagai hasil samping usaha pemintalan benang sutera yang belum dimanfaatkan atau terbuang. Salah satu produk yang dapat dibuat dari tepung Pury ini ialah Sprinkle Pury,” ujar Cindy.

Cindy mengatakan, Sprinkle Pury ini dikonsumsi dengan cara ditaburkan ke makanan yang akan dikonsumsi oleh lansia. Produk ini dikemas dalam kemasan kecil sehingga praktis untuk dibawa kemana saja. Sprinkle Pury menggunakan ikan sebagai perisa agar memiliki aroma yang dapat diterima oleh seluruh konsumen. Selain itu, penambahan perisa ikan juga akan semakin meningkatkan kandungan protein, kalsium dan fosfor.

Cara pembuatan sprinkle Pury cukup mudah yaitu campurkan tepung Pury, buat menjadi adonan, tambahkan tepung jagung, digiling hingga membentuk lingkaran, dipanggang dan hasil pemanggangan selanjutnya dihancurkan sehingga membentuk sprinkle. Hingga saat produk ini masih dalam proses pembuatan dan formulasi. Penelitiannya sendiri dilakukan di Laboratorium Percobaan Makanan serta Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan, Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB.

Cindy berharap melalui penelitian ini sprinkle Pury bisa menjadi asupan tambahan pada lansia dengan kandungan kalsium dan fosfor yang optimal sehingga dapat meningkatkan pemenuhan asupan terhadap kecukupan zat gizi. (AT/Zul)