Mahasiswa IPB Gagas Gerakan Ilmuwan Muda Indonesia
Belajar secara kreatif kini menjadi tantangan para pengajar di Indonesia. Kegiatan belajar di sekolah yang identik dengan kata sulit dan membosankan dibanding dengan kegiatan bermain di luar seolah harus dikendalikan. Maraknya berbagai permainan modern mestinya tidak menyurutkan minat siswa-siswi sekolah dalam menuntut ilmu di Sekolah. Menjadikan kegiatan belajar lebih menarik merupakan salah satu pertanyaan yang ingin dijawab oleh sekelompok mahasiswa IPB melalui program Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Kepada Masyarakat.
Gerakan Ilmuwan Muda Indonesia (Gerilia) digagas oleh Fikayatul Khoiriyah dan kawan-kawan untuk meningkatkan minat siswa-siswi SMP Negeri 1 Dramaga pada keilmuan sains dan sosial. Kombinasi antara belajar dan bermain dikelola oleh tim PKM Gerilia bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengisi minat siswa pada sains dan sosial. Setiap minggunya sejak Maret 2017 tim Gerilia datang ke SMP 1 Dramaga untuk mengajak siswa melakukan berbagai kegiatan. Siswa-siswi yang hadir pun tertarik karena setelah mereka mendapat penjelasan mereka dapat menerapkan teori atau konsep yang mereka pelajari ke dalam kegiatan praktik.
“Beberapa kegiatan praktik yang telah dilakukan yaitu penerapan mata pelajaran fisika pada pembuatan roket air, penerapan mata pelajaran kimia pada percobaan pembuatan lava gunung berapi, dan sebagainya. Selain sains, bidang sosial juga tersentuh dengan praktik kegiatan diskusi tentang geografi dengan pembuatan peta Indonesia untuk mengenal wilayah Indonesia. Kegiatan di bidang sains dan sosial masing-masing tiga program yang dijalankan bertahap setiap minggunya,” ujar Fika.
Dibantu oleh lima orang relawan mahasiswa setiap kegiatan berlangsung, Gerilia mampu mencuri perhatian siswa-siswi berbagai tingkat, mulai dari kelas 7, 8, dan 9. Respon dari siswa-siswi positif karena belum pernah ada kegiatan serupa sebagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Kegiatan Gerilia yang digagas ini sebenarnya dapat mengimbangi kebutuhan perkembangan psikomotorik dan afektif siswa-siswi dengan kegiatan kognitif yang mereka dapat saat pelajaran berlangsung di kelas. Rasa ingin tahu yang tinggi dari usia remaja juga dapat disalurkan melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh program Gerilia.
Pihak sekolah pun berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut menjadi kegiatan ekstrakulikuler sekolah. Program Gerilia puncaknya akan diadakan pameran dan pertunjukan oleh siswa-siswi terhadap berbagai percobaan dan karya yang telah mereka hasilkan bersama tim Gerilia. Rencana ke depannya akan dibuatkan modul sebagai panduan jika sekolah maupun instansi lain ingin mengimplementasikan kegiatan Gerilia.
Tim Gerilia berharap melalui program ini anak-anak dapat terus menggali keingintahuan dan potensi dirinya. Siswa-siswi juga diharapkan tidak puas hanya dengan pendidikan formal yang didapatkan di dalam kelas tetapi dengan ilmu yang didapat itu dapat mengeksplorasi dunia nyata.(EAW/Zul)