Guru Besar IPB : Indonesia Perlu Sepuluh Ribu Pemulia Tanaman

Guru Besar IPB : Indonesia Perlu Sepuluh Ribu Pemulia Tanaman

Prof.-Surjono-Hadi-Sutjahyo
Riset

Jumlah pemulia tanaman di Indonesia sangat sedikit. Ini karena adanya anggapan bahwa menjadi pemulia akan memiliki masa depan yang suram. Untuk menghasilkan varietas baru, seorang pemulia membutuhkan waktu hingga puluhan tahun. Tidak heran jika pemulia tanaman akan bekerja pada tanaman yang berusia pendek.

 

Dengan jumlah petani sebanyak 31.71 juta jiwa (BPS 2013), seharusnya Indonesia memiliki 10.620 orang pemulia tanaman. Asumsinya setiap satu orang pemulia tanaman melayani seribu hingga tiga ribu orang petani.

 

“Saat ini Indonesia hanya memiliki 600-an pemulia tanaman yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, instansi penelitian pemerintah maupun swasta. Jadi masih dibutuhkan 10 ribu pemulia tanaman untuk percepatan peningkatan produksi pangan nasional,” ujar Guru Besar Fakultas Pertanian (Faperta) Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Surjono Hadi Sutjahjo dalam konferensi pers pra orasi ilmiah Guru Besar di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Kamis (25/8).

 

Dikatakannya, dibandingkan dengan Jepang dan beberapa negara Asia lainnya, Indonesia sangat tertinggal dalam menghasilkan varietas-varietas unggul baru dan berada pada urutan ke-4 sesudah Tiongkok, Korea dan Jepang. Indonesia baru bisa menghasilkan 1.085 varietas baru (dari tahun 1984-2014) atau rata-rata sekira 81 varietas per tahun. Adapun Tiongkok dan Korea, tingkat penyediaan mencapai 2-4 kali lipat lebih tinggi dari Indonesia.

 

“Jepang sudah 20 kali lebih tinggi dari Indonesia. Setiap tahun mereka bisa mengeluarkan ribuan varietas baru,” tandasnya.

 

Peranan lembaga pendidikan tinggi seperti IPB dan perguruan tinggi lainnya sangat penting untuk mencetak calon pemulia tanaman di berbagai level. Tahun 1997-2005 di IPB ada Program Studi Pemuliaan Tanaman untuk level sarjana. Saat ini di IPB, yang ada hanya Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman pada level S2 dan S3 di bawah Departemen Agronomi dan Hortikultura Faperta.

 

IPB sendiri hanya memiliki 12 orang staf pendidik aktif di bidang pemuliaan tanaman sekaligus sebagai praktisi pemulia tanaman yang tergabung pada Divisi Genetika dan Pemuliaan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB.

 

“Perlu dukungan kebijakan peningkatan jumlah dan kualitas sumberdaya manusia pemulia tanaman seperti peningkatan fasilitas, laboratorium fisik, kebun percobaan, kebun penelitian beserta tenaga pendukungnya. Alokasikan pendanaan khusus untuk pengembangan pendidikan dan penelitian pemuliaan tanaman,” ujarnya.(zul)