Guru Besar IPB Kembangkan Pakan Ternak Instan
Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr. Yuli Retnaningsih mengembangkan pakan ternak instan berupa wafer dan biskuit. Pembuatan wafer dan biskuit untuk pakan ternak ini menjadi salah satu alternatif penyimpanan dan menjaga ketersediaan hijauan pakan. Selain itu, bahan baku pakan instan ini dibuat dari limbah sayuran dari pasar.
Dalam jumpa pers pra orasi di Media Center Kampus IPB Darmaga, Prof. Yuli memaparkan inovasi pakan ini terdiri atas wafer pakan dan suplemen pakan. Wafer pakan sebagai pengganti hijauan, sedangkan wafer suplemen pakan sebagai suplemen dengan tujuan untuk meningkatkan bobot badan atau untuk menurunkan mortalitas. Prof Yuli telah melakukan orasi ilmiah pada Sabtu (13/2).
“Pembuatan wafer memanfaatkan limbah sayuran terbuang. Kami menggunakan limbah sayuran dari Pasar Induk Kramat Jati. Hampir 60 persen limbah dihasilkan di pasar adalah limbah organik yang dapat dimanfaatkan lagi,” ujarnya.
Pemberian wafer limbah sayuran pasar ini mampu meningkatkan pertambahan bobot badan domba 24 persen lebih tinggi dibandingkan pakan konvensional. Wafer dari limbah ini juga aman dikonsumsi ternak karena kandungan logam beratnya masih dalam ambang batas yang diperbolehkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Penerapan wafer pakan komplit di peternakan domba rakyat Jakarta Timur menghasilkan bobot badan akhir 25,6 persen lebih tinggi dibandingkan pakan konvensional. Rataan bobot badan akhir sapi pedet dengan pemberian wafer suplemen pakan pada taraf 10 persen mencapai 28,22 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pakan konvensional,” terangnya.
Inovasi ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi RI sebagai salah satu dari 105 Inovasi Indonesia Paling Prospektif pada tahun 2013 (sudah dipatenkan) sebagai produk pakan awet, bersih dan kering. Inovasi lainnya berupa biskuit hijauan pakan limbah tanaman jagung dan biskuit suplemen pakan. Biskuit limbah tanaman jagung telah mendapatkan penghargaan 102 inovasi di Indonesia pada tahun 2010 dan sudah dipatenkan.
“Pemberian 15 persen biskuit biosuplemen pakan di beberapa peternakan di Bogor menunjukkan produksi susu kambing perah Peranakan Etawah meningkat 20-41 persen lebih tinggi dibandingkan ternak tanpa pemberian biskuit biosuplemen ini. Pemberian biskuit ini juga mampu meningkatkan kandungan kalsium susu kambing perah,” terangnya.(zul)
Kontak:
Prof.Dr. Yuli Retnaningsih
Email: yuli.retnani@yahoo.com
HP: 08128204451