Guru Besar IPB Kembangkan Kayu Tahan Rayap
Pemadatan kayu merupakan salah satu teknik untuk meningkatkan kualitas kayu yang dilakukan dengan cara meningkatkan kepadatan kayu baik melalui proses impregnasi, pengempaan, atau kompregnasi. Impregnasi dilakukan dengan cara memasukkan senyawa kimia tertentu ke dalam kayu yang berfungsi untuk menutup pori-pori kayu sehingga kayu menjadi lebih padat. Sementara itu pengempaan kayu merupakan proses memberikan tekanan kepada kayu sehingga ketebalan kayu berkurang sampai tingkat tertentu. Adapun kompregnasi merupakan gabungan dari proses impregnasi senyawa kimia tertentu ke dalam kayu dan proses pengempaan kayu pada suhu dan tekanan tertentu.
Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr. Dodi Nandika telah melakukan proses kopregnasi kayu sengon, jabon, dan manii dengan menggunakan larutan khitosan untuk menghasilkan kayu terpadatkan berkualitas tinggi yang tahan rayap. Dalam orasi ilmiahnya yang digelar di Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Darmaga (16/9), Prof. Dodi mengatakan, dari aspek ekonomi teknologi kompregnasi kayu dengan menggunakan khitosan sangat menguntungkan mengingat bahan baku utama khitosan berasal dari limbah perikanan yang jumlahnya melimpah. Sementara itu dari aspek ekologis, teknologi ini mendorong terjadinya efisiensi pemanfaatan sumberdaya hutan Indonesia.
Kayu sengon, jabon dan manii adalah kayu cepat tumbuh. Ketiganya diimpregnasi dengan larutan khitosan 0,5 persen pada tiga perlakuan suhu yang berbeda (150?C, 170?C, 190?C) selama 90 menit. Ketiganya dikempa hingga ketebalannya berkurang 50 persen dengan perlakuan suhu berbeda selama 60 menit.
“Hasilnya menunjukkan kayu terpadatkan yang diperoleh memiliki ketahanan terhadap serangan rayap tanah yang lebih baik jika dibandingkan dengan kayu yang tidak mengalami kompregnasi. Proses kompregnasi kayu tersebut mampu meningkatkan ketahanan kayu sengon, jabon dan manii terhadap serangan rayap tanah C. Curvignathus,” ujarnya.(zul)