Ratusan Alumni IPB Dampingi Petani dalam Program Upsus Pajale

Ratusan Alumni IPB Dampingi Petani dalam Program Upsus Pajale

Berita
Fakultas Pertanian (Faperta) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) RI melepas peserta Pendampingan Upaya Khusus untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Periode I, Minggu (24/5) di Auditorium Toyib Hadiwijaya Faperta Kampus IPB Dramaga Bogor. Pada program ini telah direkrut sebanyak 101 alumni dari 9 Fakultas yang ada di IPB. Mereka akan disebar ke 12 Kabupaten di Jawa Barat dan 1 Kabupaten di Banten, untuk mendampingi petani dalam pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai.
 
Koordinator Upsus Pajale, Dr Ahmad Junaedi menjelaskan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut  kerjasama IPB dengan Kementan RI. IPB dalam hal ini menjadi bagian dari 19 perguruan tinggi yang berperan dalam program Upsus Pajale. Program ini akan berlangsung dari bulan Mei-Oktober tahun 2015. 
 
Dekan Faperta IPB Dr Ernan Rustiadi mengatakan, “IPB diberi amanah yang terbesar untuk mendampingi para petani dalam program pendampingan Upsus Pajale. Dalam hal ini IPB merekrut alumni untuk turun ke lapangan mendampingi petani dan siap membantu untuk bisa menghasilkan panen yang maksimal. Kehadiran para alumni IPB mendampingi petani mudah-mudahan menjadi energi baru bagi masyarakat”. 
 
Sementara itu, Rektor IPB Prof.Dr Herry Suhardiyanto menyampaikan, IPB terus memikirkan bagaimana agar varietas unggul padi, jagung dan kedelai dan tanaman yang lain dapat bisa dikenalkan kepada masyarakat. “Mari kita syukuri kesempatan ini untuk sama-sama membantu petani dalam rangka menjadikan swasembada padi, jagung, kedelai dan tanaman lain. Mari kita tingkatkan semangat juang untuk terjun ke lapangan mendampingi petani. Para mahasiswa IPB harus siap mendampingi petani, berikan petani cara berbudidaya tanaman yang baik, berikan padi yang terbaik yang dipunyai IPB, sehingga hasil panen bisa melimpah ruah. Dampingi petani agar mereka terbebas dari situasi yang sulit, sulit mencari bibit yang baik, sulit mencari pupuk yang baik. Untuk itu semua diharapkan para mahasiswa IPB bisa memberikan solusi dan pemecahan yang bisa membantu petani lebih baik,” kata Rektor. (Awl)