IPB Ajak Masyarakat Lestarikan Jamu Sebagai Budaya Bangsa
Suasana meriah terlihat di halaman depan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Taman Kencana, Minggu (22/9). Pusat Studi Biofarmaka, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat (PSB-LPPM-IPB) menggelar beberapa kegiatan diantaranya: lomba penulisan artikel jamu di blog, Launching dan Bedah Buku “Taman Terapi Mandiri : Diabetes Melitus”, lomba mewarnai dan gambar kreasi, bursa tanaman dan produk herbal, lomba menebak tanaman serta lomba meracik jamu. Gelaran ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-15 PSB LPPM-IPB dan peringatan Dies Natalis ke-50 IPB.
Ketua Panitia, Dr. Ir. Leti Sundawati, M.Sc.F.Trop mengatakan, dalam rangka Dies Emas IPB bersamaan dengan Dies Natalis Ke-15 Pusat studi Biofarmaka LPPM-IPB kami menyelenggarakan serangkaian kegiatan dengan tema “Lestarikan Jamu sebagai Budaya Indonesia”. “Tujuan kegiatan ini untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar melestarikan jamu sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang sangat berharga,” kata Dr.Leti. Acara ini merupakan puncak acara dari serangkaian acara yang sebelumnya didahului dengan Workshop Jamu Informatics dimana kami memperkenalkan Sistem Informasi Jamu Indonesia Herbal (Si Ijah) yang digelar pada 9 September 2013.
Kepala PSB LPPM-IPB, Prof. Dr. Latifah K. Darusman, MS mengatakan: “Dalam kegiatan Workshop Jamu Informatics Kita meluncurkan Si Ijah. Melalui sistem informasi ini, bagaimana kita bisa meracik jamu dengan komputer. Saya berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar, terima kasih pada semua pengisi acara ini semoga acara ini bermanfaat dan memberikan hasil yang baik untuk Kita semua”.
Dalam kesempatan yang sama Kepala LPPM IPB, Dr. Ir. Prastowo, M.Eng mengucapkan selamat kepada Pusat Studi Biofarmaka yang sudah berusia 15 tahun. “Pusat ini merupakan pusat unggulan nasional yang tentu merupakan satu apresiasi dan tantangan ke depan bagi rekan-rekan di pusat ini. Penelitian yang dilakukan Pusat Studi Biofarmaka sudah relatif banyak dan ada output berupa buku dan jurnal. Oleh karena itu mudah-mudahan dalam menyongsong tantangan ke depan, dimana untuk penelitian kita akan berupaya maksimal melakukan konvergensi proses-proses penelitian untuk menghasilkan hasil yang konkrit untuk menjawab permasalahan bangsa,” ujar Dr.Prastowo.
Dalam kegiatan ini, masyarakat juga disuguhi pameran tanaman obat dan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan herbal dari Asosiasi Pengobat Tradisional Indonesia (ASPETRI). Para peserta tampak antusias mengikuti acara. Anak-anak mengikuti lomba mewarnai dan gambar kreasi. Sementara ibu-ibu mengikuti lomba meracik jamu dan lomba-lomba lainnya. Mudah-mudahan dengan beragamnya acara ini dapat mengajak masyarakat untuk melestarikan jamu sebagai budaya bangsa terutama generasi muda yang akan menjadi penerus pembangunan bangsa. (RF)