Korupsi Menimbulkan Efek Domino
Dampak korupsi yang merajalela di Indonesia tidak hanya menyebabkan rakyat menderita, namun menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara. “Negara-negara dengan indeks korupsi tinggi menyebabkan harga barang-barang menjadi mahal, namun dengan kualitas rendah. Hal ini karena korupsi mengurangi jumlah modal usaha, sehingga biaya produksi barang tinggi, “ ungkap Pembicara Pelatihan Tematik ‘Anti Korupsi’, drh.Rahmat Hidayat, M.Si, Kamis (14/6) di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat Sumberdaya Manusia IPB ini dalam rangka memberikan pendidikan anti korupsi terhadap para sivitas akademika, khususnya para pejabat di IPB.
Sementara pembicara pertama, Dr.Nimmi Zulbainarni, S.Pi, M.Si menyampaikan korupsi terjadi karena dua faktor yakni internal dan eksternal. Beberapa pendapat menyebutkan faktor internal penyebab korupsi diantaranya korupsi akan terus berlangsung selama masih terdapat kesalahan tentang memandang kekayaan. Ketika perilaku materialistik dan konsumtif masyarakat serta sistem politik yang masih mendewakan materi, maka dapat memaksa terjadinya permainan uang dan korupsi. “Semakin banyak orang salah dalam memandang kekayaan, semakin besar pula kemungkinan orang melakukan kesalahan dalam mengakses kekayaan,” ujar Dr.Nimmi.
Sementara faktor eksternal diantaranya: kurang keteladanan dan kepemimpinan elit bangsa, lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum atau peraturan perundangan, rendahnya integritas dan profesionalisme, mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan/ keuangan, kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan lingkungan masyarakat. “Yang paling utamanya karena lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika,” tandas Dr.Nimmi. (ris)