Ide Kreatif Dukung Social Technopreneurship
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Kalimat tersebut sudah tidak asing lagi kita dengar. Namun bukan hal yang baru pula apabila kita pun sering mendengar bahwa tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia masih tinggi.
Direktur Recognition And Mentoring Program (RAMP-IPB) Dr.Aji Hermawan menyampaikan “Sayangnya Indonesia tidak banyak kuasai teknologinya”., Perekonomian Indonesia saat ini hanya unggul di bahan baku, ujarnya dalam acara Seminar Nasional dan expo “Social Technopreneurship 2011” yang digelar oleh RAMP IPB di Bogor, (11-26/7).
Lebih lanjut Dr. Aji menyampaikan banyak peluang-peluang yang memiliki nilai tambah yang tinggi tidak kita kuasai sehingga direbut oleh asing. Dr. Aji mencontohkan coklat, Indonesia memang terbesar ke tiga dunia tapi hanya di bahan baku, dimana peranan teknologinya belum terlihat”.
Acara yang diikuti oleh 15 perguruan tinggi se Indonesia ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan solusi permasalahan masyarakat miskin dan pengangguran di Indonesia.Melalui program Social Teknopreneurship ini para mahasiswa terpilih yang memiliki ide-ide inovatif dari berbagai disiplin ilmu dari berbagai perguruan tinggi di indonesia akan diasah kemampuannya mulai dari membangkitkan ide inovatif, mengevaluasi ide, mengembangkan produk teknologi, mendirikan usaha baru, memasarkan dan mengelola pembiayaan dan keuangan secara praktis untuk sebuah usaha berbasis teknologi dan untuk menyaring calon social technopreneurship baru yang diharapkan akan memenuhi kualifikasi untuk dilakukan pengembangan melalui program pra-inkubasi dan inkubasi bisnis.
Salah satu figur yang telah menciptakan teknologi sederhana melalui program ini adalah Rizki R Hidayat. Mahasiswa yang baru lulus dari Fakultas Teknologi Kelautan IPB ini telah berhasil menciptakan teknologi sederhana penyulingan air laut menjadi air tawar.
Teknologi sedehana ini telah dimanfaatkan masyarakat kepulauan seribu untuk disimpan di atas keramba di tengah laut,karena mereka sulit mendapatkan air minum ketika berada di tengah laut, ujar rizki.
Dari ukuran alat 2 m x 1 m bisa menampunng sekitar 20 liter air laut dan hasil yang didapat adalah 600 gram garam dan 3 liter air tawar, tandasnya.dh