Dari Dialog Sore RRI: Dr. Upik Ajak Warga Untuk Menjadi Jumantik

Dari Dialog Sore RRI: Dr. Upik Ajak Warga Untuk Menjadi Jumantik

Berita

Pakar nyamuk IPB Dr.drh. Upik Kesumawati, MS.,  mengajak setiap anggota keluarga di Indonesia untuk menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) bagi diri sendiri dan keluarga. Jumantik dinilainya menjadi cara yang paling efektif dalam mencegah terjangkitnya sakit demam berdarah (DBD).

“Pemutusan siklus nyamuk penyebab DBD yang efektif adalah dengan cara PSN atau pemberantasan sarang nyamuk. Oleh karena itu, semua anggota keluarga harus menjadi Jumantik,” tandasnya. Ajakan staf pengajar pada Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini, disampaikannya pada Dialog Sore di RRI Bogor, Selasa (2/2).

Dijelaskannya, nyamuk-nyamuk ini biasanya bersarang di baju-baju yang tergantung, atau tempat-tempat penampungan air, dan pada kondisi rumah yang lembab dan kurang pencahayaan. Oleh karena itu, suasana rumah hendaknya dibuat senyaman mungkin dengan ventilasi dan penerangan yang cukup.

Saat dialog interaktif dengan para pendengar melalui pesawat telepon, sejumlah pendengar mempertanyakan keefektifan kiat-kiat yang telah mereka lakukan dalam mengusir nyamuk. Ali Mansur misalnya, ia menggunakan ikan hidup untuk disimpan di bak mandinya, serta Ibu Danti dari Pancasan yang menanam pohon lavender di halaman rumahnya.  

“Cara-cara yang dilakukan ini adalah masuk dalam pengendalian secara hayati. Cukup efektif. Semua ikan bisa jadi predator untuk jentik, begitu pula dengan bunga lavender,” ujar Dr. Upik.

Sementara itu, bagi mereka yang sudah terjangkit sakit DBD, Dr. Upik menyarankan untuk banyak minum air yang mengandung glukosa. Baik juga mengkonsumsi jus jambu biji merah, yang sudah dikenal oleh masyarakat bisa meningkatkan trombosit. Sementara, penanganan yang bisa dilakukan untuk lingkungan yang sudah ada kasus DBD, segera koordinasikan dengan pemerintah setempat atau lapor ke Puskesmas untuk dilakukan fogging. Fogging yang benar, menurutnya, harus dilakukan dua kali dengan rentang waktu satu minggu. (nm)