Divisi Halal Science Laboratorium Terpadu IPB Adakan Diskusi Kajian Kehalalan Produk

Divisi Halal Science Laboratorium Terpadu IPB Adakan Diskusi Kajian Kehalalan Produk

Berita

roundtable_disscussion_400Divisi Halal Science  Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor memberikan dukungan  industri untuk meningkatkan kehalalan produk dan bahan yang digunakan melalui Roundtable Discussion 'Peningkatan Kapasitas Riset dan Kajian Kehalalan Produk' Selasa (22/4) di Ruang Majelis Wali Amanat  Kampus IPB  Baranangsiang.  Laboratorium Terpadu ini dipimpin Dr. Zainal Alim Mas'ud, DEA.

 

"Diskusi ini bertujuan untuk menjalin jejaring  pemangku kepentingan (stake holders), sehingga potensi keilmuan yang ada, dapat dimanfaatkan dan dikembangkan," kata Wakil Rektor IPB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Yoni Koesmaryono dalam sambutannya.

 

Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Penelitian IPB, Prof. Dr. Ir. Ronny R Noor mengungkapkan: "Melalui Divisi Halal Science kita dapat mengembangkan networking dan mudah-mudahan melalui HS ini juga kita mendapatkan international support."

 

Hal senada juga diungkapkan, Wakil Rektor IPB Bidang  Riset dan Kerjasama, Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi. "Indonesia melalui Halal Science Laboratorium Terpadu ini telah tergabung dalam Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triange (IMT GT)." Keberadaan Halal Science Laboratorium Terpadu IPB melaui IMT GT diharapkan mampu berjalan beiringan dengan komunitas halal dunia lainnya. Untuk terciptanya net working international dalam mengembangkan halal science, IMT-GT telah mengikuti Konferensi Internasional Kajian Halal Sains di Thailand. Pengembangan networking kedua diadakan di Malaysia, Oktober 2008 mendatang. Indonesia sendiri berkesempatan menjadi tuan rumah dalam Simposium Halal Internasional IMT-GT tanggal 26-27 November 2008 yang akan datang.

Menurut Ditjen Bimas Islam Departemen Agama, Muhtar Ali mengatakan," Kajian halal sains merupakan tantangan bagi para peneliti untuk mengungkap dan mengembangkan keilmuannya." Ia menegaskan Departemen Agama mendukung adanya Lembaga atau Divisi Halal Science (HS). " Jika Halal Science butuh bantuan atau support dari International Development Bank (IDB) dan Timur Tengah, Departemen Agama siap memfasilitasinya."

 

Rountable ini dihadiri dari berbagai kalangan antara lain: Universitas Sriwijaya, Badan Penelitian Penerapan Teknologi (BPPT),  Unit Pelayanan Terpadu Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK) LIPI Yogyakarta, Departemen Agama, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta, Departemen Pertanian, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik  Majelis Ulama Indonesia, SEAFAST IPB.

 

 

Perumusan hasil Roundtable Discusion yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Irawadi Jamaran. Beberapa butir hasilnya antara lain:  memperluas jejaring, mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM) berproduksi secara halal, meningkatkan kerja sama untuk memperoleh pendanaan, dan pertemuan untuk persiapan Simposium Halal Internasional November 2008. (*/ris)