PROPOSAL PKM MAHASISWA IPB MENINGKAT MENJADI 684 JUDUL

PROPOSAL PKM MAHASISWA IPB MENINGKAT MENJADI 684 JUDUL

Berita

Kalangan pengelola kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyambut antusias dengan meningkatkan proposal Program Kreativitas Mahasiswa dari 427 judul (2006-2007) menjadi 684 judul (2007-2008). Proposal ini dipersiapkan dengan penuh siaga untuk memenangkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-21 Tahun 2008.

Direktur Kemahasiswaan IPB yang diwakili oleh Bambang Riyanto, MSi menjelaskan: Dari 684 judul tersebut, 356 judul untuk PKM Penelitian (PKMP); 203 judul untuk PKM Kewirausahaan (PKMK); 98 judul untuk PKM Pengabdian pada Masyarakat dan 27 judul untuk PKM Teknologi (PKMT). Jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar dalam sejarah pengajuan proposal PKM ke Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI)".

Antusiasme kalangan IPB agar mahasiswa ikut menulis proposal sangat besar. Bahkan aktivitas peningkatan kualitas penalaran mahasiswa ini terlihat lebih semarak menandingi antisiasme kalangan kampus mengikuti presentasi para Balon Rektor IPB yang digelar sejak tanggal 1 s.d 4 Oktober 2007 di Ruang Sidang Senat Akademik Lantai 6 Gedung Rektorat Kampus IPB Darmaga. Terlihat sebagian anggota senat akademik yang juga pembimbang mahasiswa tersebut terlihat membawa draf proposal untuk diperiksa.

Bambang menjelaskan: "Penulisan dan pengajuan proposal PKM tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran dan motivasi dari kalangan dosen IPB. Hal ini terutama dosen-dosen mata kuliah yang mewajibkan mahasiswanya untuk membuat proposal PKM sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah. Mungkin ini keunggulan IPB dalam mengembangkan soft skill mahasiswa. Ya ini memang luar biasa!".

Di berbagai sudut kampus, mahasiswa berkumpul menyelesaikan proposal PKM, antara lain di koridor Faperta, lantai 2 LSI, Kantin Dolpin FPIK, Kantin Sapta Fateta, ruang BEM FMIPA. Pintu ruang para pembina kemahasiswaan departemen dan fakultas juga terlihat terbuka dan berbagai mahasiswa silih berganti keluar-masuk, seperti terlihat di ruang Ibu Megawati Simanjuntak, S.P (FEMA), Ibu Etriya, S.P., M.Si (AGRIBISNIS) dan Ibu Dra. Pipih Suptijah, MM (FPIK).

Saat batas akhir pengumpulan (4/10), rental komputer dan kios fotokopi di sekeliling Kampus IPB Darmaga terlihat antri panjang. Bahkan semua kios fotokopi di sekitar Babakan Raya dan Babakan Tengah sampai Babakan Lio kehabisan kertas cover hijau lumut, yang merupakan cover wajibnya PKM. Mengantisipasi hal tersebut beberapa mahasiswa nekad ke Kota Bogor untuk mencari kios fotokopi. Heboh.

Tempat akhir yang paling semarak sudah tentu saja Direktorat Kemahasiwaan IPB. Antrian mahasiswa terlihat panjang, sampai menutup pintu masuk ruang Kantor Jasa Ketenagakerjaan IPB. Pemandangan seperti ini disaksikan mulai dibuka layanan oleh Direktorat Kemahasiswaan tanggal 4 Oktober 2007 sampai Rabu 10 Oktober 2007.

Ingin tau judul yang diajukan mahasiswa? Berikut ini contoh judul-judul yang menarik untuk disimak bersama. Pada proposal PKM Kewirausahaan ditemukan judul "MACHO" yang ternyata singkatan dari Madu Cincao; atau judul "Donatelo" yang diplesetkan menjadi Donat Soko Telo atau donat yang terbuat dari singkong.

Pada Proposal PKM Penelitian ditemukan topik-topik yang menarik, salah satunya adalah topik "penanggulangan kecelakaan pesawat terbang" yang diajukan oleh Muhammad Ubit Mitarsyah dari FPIK. Judul ini selintas memang terkesan jauh dari penelitian pertanian yang menjadi trend merk IPB, tetapi dengan adanya kurikulum sistem mayor-minor yang dihela IPB, judul tersebut menjadi hal yang relevan.

Pada Proposal PKM Pengabdian Masyarakat ditemukan judul-judul yang sangat relevan dengan permasalahan pertanian dalam arti luas yang terkini; Misalnya (1) Pengenalan Produk Pertanian Tropika Unggulan Indonesia dalam Rangka Re-Branding Pertanian Indonesia atau (2) Pembinaan Narapidana Melalui Kegiatan Berbasis Akuabisnis.

Pada Proposal PKM Teknologi ditemukan judul-judul yang relevan dengan aplikasi teknologi, seperti (1) E-Pack sebagai Teknologi-Solusi Risiko Telur Pecah dalam Distribusi dan Transportasi atau (2) Translator Bahasa Sunda dan Minang sebagai Upaya Pelestarian Budaya Bangsa.