IPB Melakukan Fogging di Sekitar Kampus
Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan Fogging, atau dengan kata lain penyemprotan nyamuk terhadap rumah tinggal di sekitar IPB, fokusnya di perumahan dosen (31/1) Kampus IPB Darmaga, Bogor .
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah merebaknya bibit demam berdarah yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti. Sebagaimana dikatakan oleh Pakar Nyamuk dari FKH IPB, Dr. drh.Upik Kesumawati Hadi, MS., di Laboratorium Parasitologi dan Entimologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
”Hal ini kita lakukan dalam rangka mencegah merebaknya penyakit demam berdarah, sebagaimana diberitakan di media masa, salah satu aksinya dilakukan di sekitar Kampus IPB,” ujarnya.
Menurutnya, fogging yang efektif dilakukan saat pagi hari, waktu angin belum begitu kencang, dan saat aktivitas menggigit nyamuk tersebut sedang memuncak.
”Untuk nyamuk demam berdarah ini, fogging dilakukan di dalam dan di luar rumah, tetapi bukan di selokan-selokan seperti yang banyak kita lihat. Pada dasarnya fogging ini hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa saja” ujarnya.
Ditambahkannya, bahwa penebaran ikan pemakan jentik seperti Gambussia sp, Panchax dan jenis ikan lainnya, atau spora Bacillus thuringiensis juga merupakan alternatif pengendalian larva nyamuk. Adapun jenis-jenis insektisida yang bisa digunakan untuk mengendalikan nyamuk juga banyak sekali.
”Tetapi tindakan yang paling bijaksana untuk mengatasi nyamuk adalah menghilangkan tempat perindukannya, dengan membersihkan tampat penampungan air minimal 1 minggu sekali,” ujarnya.
Dijelaskannya, nyamuk demam berdarah, aedes aegypti berwarna belang hitam putih, tersebar di daerah tropis, tetapi berasal dari Afrika. Habitat pradewasa terutama tempat-tempat air buatan manusia yang berisi air bersih di daerah urban dan suburban.
Aktivitas menggigit mencapai puncaknya saat intensitas cahaya berubah yaitu setelah matahari terbit dan sebelum terbenam. Jarak terbangnya pendek yaitu 50-100 meter. Nyamuk demam berdarah, aedes albopictus, tersebar di daerah tropis dan subtropis Asia, daerah tropis di Amerika Selatan dan Tengah.
Habitat pradewasa wadah-wadah air termasuk yang alami dan buatan di daerah urban, suburban dan rural. Aktivitas menggigit mencapai puncak saat perubahan intensitas cahaya tetapi bisa menggigit sepanjang hari dan tertinggi sebelum matahari terbenam. Jarak terbang pendek yaitu 50-100 meter.
Nyamuk rumah, culex quinquefasciatus tersebar di daerah tropis dan subtropis. Nyamuk ini menularkan penyakit kaki gajah atau filariasis wuchereria bancrofti. Habitatnya adalah saluran air yang kotor, septik teng, pit latrines, di daerah urban dan suburban. Aktivitas menggigitnya pada malam hari dan puncaknya pada jam 22.00-02.00. Nyamuk ini yang paling banyak mengganggu kita pada malam hari.
Nyamuk malaria, anopheles dengan jenis-jenisnya antara lain An. maculatus, An. sundaicus, An. aconitus, An. barbirostris, An. vagus, An. balabacencis. Habitatnya bervariasi tergantung spesies, mulai dari lingkungan pegunungan sampai pantai. Aktivitas menggigitnya malam hari (nokturnal). Jarak terbangnya juga bervariasi tergantung spesies.
Nyamuk kebun, armigeres subalbatus, ukurannya lebih besar dibandingkan dengan nyamuk yang lainnya. Yang khas nyamuk ini berwarna hitam, bagian perutnya terdapat bercak-bercak putih, mempunyai probosis yang panjang dan melengkung ke bawah. Gigitannya sangat menyakitkan, bisa menggigit tubuh yang tertutup oleh baju. (man)