Telah dibentuk Jejaring “Masyarakat Pemerhati Herpet dan Mamalia Air Indonesiaâ€Â
Pada tanggal 23 November 2006 lalu telah dibentuk suatu wadah yang diberi nama “Masyarakat Pemerhati Herpet dan Mamalia Air Indonesia†di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, (29/11), Kampus IPB Darmaga Bogor.
Jejaring tersebut dibentuk bertepatan dengan seminar bertajuk “Pengelolaan Potensi Sumberdaya Melalui Strategi Konservasi dan Penerapan Teknologi Berwawasan Lingkungan demi Kesejahteraan Bangsa,†juga didukung oleh Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB, PS Konservasi Biodiversitas DKSH – Fahutan IPB, CV. Daya bakti dan yayasa kelestarian Penyu Indonesia (The Foundation For Turtle Conservation).
“Harapannya dengan didirikan asosiasi seperti ini bisa memberikan informasi yang banyak kepada masyarakat luas. Karena salah satu programnya setiap dua tahun sekali, kita mengadakan pertemuan dan menyampaikan hasil riset,†ujar Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB, Dr. Sulistiono, MS di ruang kerjannya.
Menurutnya, pada program dua tahunan tersebut nantinya akan dihadirkan tiga komponen pendukung yaitu, Academic, Bisnisman dan Goverment (ABG).
“Selama ini informasi herpet dan mamalia air masih antar personal saja. Belum ada wadah khusus yang menangani hal seperti ini. Bisa dikatakan dengan didirikan jejaring ini, bisa dijadikan sebagai wadah atau kendaraan untuk menuju jejaring yang lebih luas. ,†ujarnya.
Ia mengatakan, biasanya pada program international, seperti International Herpetology terdapat suatu kemitraan yang diperlukan mereka dengan Indonesia. Sehingga dengan adanya jejaring tersebut bisa memenuhi permintaan mereka.
“Dengan terbentuknya jejaring ini kita bisa memberikan informasi mengenai hal tersebut, ataupun membantu dalam segi penelitian dan wakil untuk pertemuan-pertemuan internasional,†ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia seminar Ir.Saddon Silalahi, MS., juga mengharapkan hal yang sama yaitu memberikan informasi kepada masyarakat luas.
“Pada seminar ini ada beberapa penemuan baru. Saya mengharapkan penemuan tersebut bisa berkembang ke depannya. Setelah ada wadahnya ini saya mengharapkan para peneliti akan terpacu untuk melakukan penelitian,†ujarnya. (man)