Menhut Bagikan 3000 Bibit Jati di Lingkar Kampus IPB
Menteri Kehutanan (Menhut), MS Kaban, membagikan sekitar 3000 bibit Jati Super kepada 6 desa di sekitar lingkar Kampus IPB Darmaga, (18/11) di Gedung Graha Widiya Wisuda, Kampus IPB Darmgaga Bogor.
Kesempatan tersebut dilakukan bertepatan pada hari Pulang Kampus Fakultas Kehutanan IPB XIII (HAPKA XIII). Setiap desa mendapatkan sekitar 500 bibit yang siap tanam. Enam desa yang mendapatkan bibit tersebut adalah Kelurahan Situ Gede, Kelurahan Balumbang Jaya, Desa Babakan, Desa Cibanteng, Desa Cihideung Ilir dan Desa Cikarawang. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Menhut kepada perwakilan kepala desa.
Dalam sambutannya Menhut mengatakan, bahwa pemberian bibit Cuma-Cuma kepada 6 desa di sekita lingkar Kampus IPB ini, dalam rangka menindak lanjuti program pemerintah, seperti ”Ayo Menanam, Indonesia Menanam, Kecil Menanam Besar Menikmati, Gemar Menanam dan Mencintai Lingkungan” dan sebagainya.
”Saya merasa tidak wajar jika generasi muda kita menjadi tidak tertarik dengan sumber daya yang kita miliki. Pasti ada yang salah di dalam sistemnnya. Apabila lahan seluas 59,7 juta hektar persegi yang mengalami degradasi kita kelola dengan baik, maka akan meciptakan lapangan kerja yang luas. Kemudian, pada akhirnya akan menciptakan peluang dalam menciptakan masyarakat yang sejahteran dan makmur,” ujarnya.
Ditekanannya, bahwa ada saatnya suatu negara harus menikmati buah hasil dari sumber daya yang mereka miliki. Seperti Negara China dengan keahlian tenaga kerjannya, Timur Tengah dengan minyak dan sebagainya.
”Ada saatnya Indonesiapun harus bisa menikmati manfaat ekonomi dari kekayaan alam yang kita miliki,” ujarnya .
Beliau pun mengatakan bahwa pengelola kehutanan dengan baik dan efisien akan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat Indonesia. Bukan itu saja, Beliau juga merasa yakin bahwa sektor kehutanan ini dapat melunasi hutang Indonesia selama ini.
Sementara itu, Dekan Fahutan, Prof. Dr.Ir. Cecep Kusaman, MS., menjelaskan bahwa Program pemerintah ”Indonesia Menanam” tersebut pada dasarnya telah dilakukan IPB sebelumnnya.
”Pada tahun 2002 kita telah melahirkan embrio Indonesia Menanam, dengan beberapa program yang telah dilakukan. Diantarannya adalah, Program Peduli Jakarta, Reboisasi, Gunug Wallat, Penanaman di Hutan Rakyat, di Pondok Pesantren Darul Fallah, pemberian 25.000 bibit kepada masyarkat dan sebagainnya,” paparnya.
Sementara itu, di satu sisi Dekan mengakui bahwa saat ini ada kecenderungan menurunnya minat calon mahasiswa terhadap pertanian salah satunya bidang kehutanan ini.
”Persoalan seperti ini tidak bisa diatasi oleh institusi terkait seperti perguruan tinggi, tapi juga harus dapat diatasi oleh stakeholder – stakeholder terkait. Yakinkan calon mahasiswa bidang kehutanan tetap prospektif !,” ujarnya.
Terkait dengan HPKA XIII Fakultas Kehutanan IPBi, Wakil Rektor I, Prof.Dr.Ir. M A Chozin, M.Agr., mengatakan alumni Fahutan harus dapat perperan signifikan terhadap pembangunan kehutanan di Indonesia.
”Alumni Fahutan harus bisa berkontribusi aktif, karena saat ini ada kecenderungan trend degradasi hutan di Indonesia. Hal tesebut harus dapat di dijawab oleh Fakultas Kehutanan dengan pendekatan-pendekatan yang komprehensif. Jangan sampai kita digugat olrh anak cucu kita nanti,” ujarnya.
Pada HAPKA XIII ini ikut dihadiri oleh Menhut, Wakil Rektor I, Dekan Fahutan, Aluimni Fahutan dari angkatan UI, angkatan I, serta pejabat teras IPB dan pejabat Dephut lainnya.
Pada kesempatan itu juga diserahkan buku hasil kerja keras Himpunan Alumni Fahutan IPB tentang Polecy Review, dari Ketua Alumni Fahutan, Dr.Ir Poernama kepada Menhut. (man)