Peneliti IPB Rancang Pembuatan Membran Ultrafiltrasi dari Selulose Asetat Mikrobial

Peneliti IPB Rancang Pembuatan Membran Ultrafiltrasi dari Selulose Asetat Mikrobial

Berita

Desiyarni, Peniliti Institut Pertanian Bogor (IPB) telah merancang pembuatan membran ultrafiltrasi (penyaring berukuran ultra) dari selulose asetat mikroba. ”Membran ultrafiltrasi (UF) selulosa asetat merupakan salah satu jenis membran yang banyak digunakan pada proses pemisahan makromoekul seperti menyaring vitamin C dalam lemak. Ukuran porinya berkisar 0.1 – 0.001 mikrometer.Membran yang saya teliti terbuat dari selulose asetat mikroba Accetobacter xylinum,” ujar Desi di tengah-tengah sidang terbuka bertajuk ’Perancangan Proses Pembuatan Selulosa Asetat dari Selulose Mikrobial untuk Membran Ultrafiltrasi’ Rabu (23/8) di Auditorium Rektorat Kampus IPB Darmaga.

Selulose mikrobial mempunyai keunggulan antara lain relatif murni sehingga tidak membutuhkan proses delignifikasi (penghilangan lignin), sifat hidrofilik yang sangat tinggi, dan dapat diproduksi dari berbagai macam subtrat yang relatif murah serta mudah. Berbeda denan selulose dari pulp kayu dan kapas yang mengandung lignin dan hemiselulose. Kedua senyawa ini tidak diinginkan ada dalam bahan baku produksi selulose asetat.

Penelitian Mahasiswa S3 Teknologi Industri Pertanian IPB ini bertujuan pertama mendapatkan kondisi proses asetilasi selulose mikrobial menjadi selulose triasetat yang optimum, kedua mendapatkan kondisi proses hidrolisis selulose traisetat menjadi selulose diasetat kadar setil 37-42 persen yang optimum dan ketiga mendapatkan karakteristik membran ultrafiltrasi yang dihasilkan.

Rancangan Desi berupa model matematika untuk menentukan nilai optimasi dari ketiga faktor atau tujuan penelitianya. Dari hasil penghitungan matematika melalui model ini Desi bisa menentukan proses asetilisasi pembuatan triasetat dari selulose mikrobial optimum yakni pada konsentrasi asam sulfat 1.5 persen, rasio anhidrida asetat terhadap selulose mikrobial 3.35, suhu 50 derajat celsius dan waktu asetilasi 323 menit dengan hasil perolehan maksimum selulose triasetat sebesar 1,79 berat per berat dan kadar asetil selulose triasetat seesar 45.78 persen.

Hasil optimasi proses hidrolisis selulose triasetat menjadi selulose diasetat menunjukkan kondisi optimum hidrolisis terjadi pada konsentrasi asam sulfat 1 persen, rasio air terhadap selulose mikrobial 1.066 dan suhu 50 derajat celsius. (ris)