IPB Mewisuda 1184 Lulusannya
Institut Pertanian Bogor (IPB) mewisuda sebanyak 1184 lulusannya pada acara tunggal Wisuda dan Penganugerahan Ijazah Tahap III Tahun Akademik 2005/2006, Rabu (28/6) di Gedung Graha Widaya Wisuda Kampus IPB Darmaga.
“Pada Sidang Terbuka ini, IPB mewisuda dan menganugerahkan Ijazah kepada 1184 lulusan yang terdiri dari 59 lulusan bergelar Doktor (S3), 161 lulusan bergelar Magister Sains (S2), 48 lulusan bergelar Magister Manajemen, 35 lulusan bergelar Magister Profesional, 11 Master of Information Technology dan 870 lulusan bergelar Sarjana,” kata Rektor IPB, Prof. Dr. Ir Ahmad Ansori Mattjik dalam sambutannya.
Rektor juga menginformasikan bahawa pada hari itu telah diwisuda lulusan pertama dari Program Beasiswa Utusan Daerah, yaitu Saudara Kasim Samak dari Program Studi Agribisnis. Sesuai dengan program yang diberikan, Wisudawan ini akan kembali ke Pulau Buru untuk membangun pertanian di daerahnya.
“ Saya selalu sampaikan dan tekankan agar lulusan IPB dapat berperan serta secara aktif dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya pada bidang pertanian dalam arti yang seluas-luasnya. Amat membanggakan Almamater apabila Saudara dapat kembali ke daerah untuk membangun dan mengembangkan sektor pertanian sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang diperoleh di IPB,” himbau Rektor IPB.
Menurut Rektor IPB masalah lain Indonesia adalah kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang masih rendah. Menurut BPS 2003, sekitar 79.5% SDM yang bekerja di sektor pertanian adalah lulusan atau tidak lulus Sekolah Dasar, 10.5% lulusan SMP, 9.7% lulusan SMA dan hanya 0.3% yang lulusan sarjana. Secara umum indek pengembangan SDM Indonesia memang masih rendah, yaitu ke-111 pada tahun 2002, lebih rendah dibandingkan Sri Lanka dan Vietnam. “Untuk itu komitmen pemerintah dalam peningkatan sumberdaya manusia perlu terus didorong, terutama dalam alokasi anggaran pendidikan, “ ujar Rektor.
Terkait dengan program-program masa transisi tahun 2000-2005, IPB telah banyak melaksanakan persiapan implementasi penuh sebagai PT-BHMN. Seharusnya implementasi penuh sebagai PT-BHMN telah dilaksanakan pada tahun ini. Namun karena belum siap benar, implementasi penuh BHMN belum bisa dilakukan tahun 2006 ini. Misalnya masalah block grant dan pelimpahan aset, sampai saat ini masih menjadi bahan diskusi yang belum tuntas.
Walaupun demikian, IPB secara internal akan terus melakukan perubahan di berbagai bidang sesuai dengan Program Kerja IPB 2003-2007. Pada penataan bidang akademik, seperti penataan departemen, penataan pusat penelitian dan program diploma, telah berhasil dilakukan dengan baik. Melalui kurikulum sistem mayor-minor, mata kuliah S1 telah dapat diefisienkan menjadi 50% dari jumlah sebelumnya sebanyak 1890 menjadi 950-an mata kuliah. Kurikulum sistem mayor-minor untuk S1 telah siap diimplementasikan mulai semester genap pada tahun 2006 ini. Kemudian pusat-pusat penelitian dan kajian hasil penataan juga telah mulai memperlihatkan berbagai aktivitas yang membanggakan dan Program Diploma telah berjalan dengan baik dan semakin meningkat peminatnya.
Pada bidang kerjasama, telah banyak diinisiasi dengan berbagai pihak. Saya sangat berbesar hati dengan banyaknya kerjasama yang dirintis dengan konsep ABG, seperti di Kabupaten Siak, Kampar, Kutai Kertanegara, Kutai Timur, Lampung Barat, Kendari dengan melibatkan PT Sinar Mas, SeaWorld Indonesia, Taman Safari Indonesia, Charun Pokphan, ABC-Hainz, PTPN dan sebagainya. Hal ini menunjukkan betapa besar harapan masyarakat terhadap kiprah IPB. Untuk itulah IPB harus terus berbenah melakukan perubahan, sehingga dapat berperan serta mengatasi berbagai masalah aktual yang ada di masyarakat.
Dalam kesempatan sama, Mawardi Simatupang, Ketua Himpunan Alumni IPB juga menghimbau Alumni IPB agar bisa memberikan kontribusi tinggi pada sektor pertanian dan memperjuangkan pertanian serta ketepihakan terhadap petani. “Selama ini petani lemah dalam kemampuan moneter dan fiskal, mereka tidak mendapat dukungan dari pemerintah untuk memajukan usahanya,” katanya. Ia berharap alumni IPB banyak terjun dan berkontribusi pada dua bidang tersebut untuk memantu petani.(ris)