Umbi Suweg Berpotensi Sebagai Pangan Diet

Umbi Suweg Berpotensi Sebagai Pangan Diet

Berita

Hasil penelitian Ir Didah Nur Faridah, MSc, staf pengajar Departemen Ilmu dan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB)menunjukkan, umbi suweg berpotensi sebagai pangan alternatif diet bagi penderita diabetes millitus karena nilai IG-nya cukup rendah yaitu sebesar 42. ”Berdasarkan kajian inilah umbi suweg termasuk dalam bahan pangan yang memiliki nilai IG rendah (< 55),” kata Didah pada Prohumasi IPB. Cara mengetahui nilai IG yakni dengan mengukur peningkatan kadar glukosa dalam darah 2 jam setelah makan dengan interval 30 menit. Bahan pangan yang memiliki IG rendah dapat dijadikan sebagai pangan alternatif pencegahan yang murah untuk terapi diet penderita diabetes melitus. Sebab, pangan dengan IG rendah bisa menekan peningkatan kadar gula darah penderita. Kelebihan lain umbi suweg, kandungan serat pangan, protein dan karbohidratnya cukup tinggi yaitu berturut-turut 13,71 persen, 7,20 persen dan 80 persen dengan kadar lemak yang rendah sebesar 0,28 persen. Konsumsi serat pangan dalam jumlah tinggi akan memberi pertahanan pada manusia terhadap timbulnya berbagai penyakit seperti kanker usus besar, divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol tinggi dalam darah dan kencing manis. Masyarakat Philipina telah memanfaatkan tepung umbi suweg sebagai bahan pembuat roti. Bahan pangan lain yang berpotensi sebagai diet bagi penderita diabetes millitus antara lain ubi jalar, umbi garut, dan kacang merah. Proses pembuatan tepung suweg ( Amorphophallus campanulatus B) dilakukan dengan cara kering. Caranya, umbi yang dicabut dari akarnya kemudian dibersihkan, dikupas dan di cuci dengan air bersih. Selanjutnya umbi suweg diiris tipis-tipis dan dikeringkan dengan oven pada suhu 50 derajat celsius selama 18 jam. Kemudian diblender dan diayak sampai diperoleh ukuran tepung 60 mesh. Dari proses ini diperoleh kripik umbi suweg kemudian digiling untuk menghasilkan tepung. (ris)