Mahasiswa IPB yang terkena Bencana Yogyakarta Bebas Biaya Kuliah

Mahasiswa IPB yang terkena Bencana Yogyakarta Bebas Biaya Kuliah

Berita

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terkena bencana secara langsung di Yogjakarta dan Jawa Tengah akan dibebaskan biaya kuliah hingga selesai masa kuliahnya.

Hal tersebut dipaparkan oleh Rektor IPB, Prof. Ahmad Ansori Mattjik, M.Sc., pada konfrensi pers mengenai kontribusi IPB terhadap bencana alam di Yogjakarta, Senin (29/5) di Gedung Rektorat, Kampus IPB Darmaga, Bogor.

“Pada dasarnya IPB bukan menggratiskan biaya kuliahnya namun, IPB akan mencarikan sumber-sumber dana untuk membiayai mereka,” ujar rektor yang saat itu didampingi Wakil Rektor I , Prof. M. Ahmad Chozin, M.Agr., Wakil Rektor IV , Dr. Asep Saefuddin, M.Sc., Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) , Dr. Suryahadi, Presiden Mahasiswa (Presma) , Zaenal Abidin, beserta perwakilan Organisasi mahasiswa daerah (Omda) Klaten dan Jogjakarta.

Bukan itu saja, dalam membantu korban bencana gempa di sana, rektor mengatakan, IPB telah memberangkatkan beberapa mahasiswa dan dokter.

“IPB telah memberangkatkan dua orang dokter polikinik IPB yaitu, Dokter Sri Budiarti, Dokter Darwati serta dua orang perawat berikut dengan membawa obat – obatan yang cukup untuk 700 orang,” katanya.

Sementara, terkait bantuan tanggap darurat di wilayah bencana, Wakil Rektor IV mengatakan untuk jangka pendek pada bulan pertama hingga keenam akan membangun instalasi air bersih dan rumah tinggal sementara.

Ia juga mengatakan, untuk jangka panjang, di atas bulan keenam, direncanakan akan membangun instalasi air bersih permanent, pembenahan tata ruang serta pembangunan pertanian dalam arti luas.

“Untuk melakukan itu, IPB akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah terkait,” katanya.

Mengenai jumlah mahasiswa IPB yang terkena dampak gempa, perwakilan Omda Klaten, Anton Hadiwibowo mengatakan, terdapat 13 nama mahasiswa yang terkena dampaknya secara langsung dari 73 mahasiswa Klaten yang aktif sebagai mahasiswa IPB.

“Dari tiga belas mahasiswa yang terkena bencana terdapat nama Nurwidiyati salah seorang mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) IPB Jurusan Nutrisi Ternak, angkatan 40. Kondisinya dikabarkan cukup buruk karena mengalami retak tulang belakang dan luka pada kepala,” ujar Anton.

Sedangkan, Fauzan salah seorang perwakilan dari Omda Yogyakarta melaporkan sementara, kurang lebih 20 orang mahasiswa IPB asal Yogyakarta yang tertimpa bencana. Dari 20 orang itu lima orang sudah berangkat ke Yogyakarta untuk melihat kondisi yang sebenarnya di sana.

“Kabar terakhir dari Yogyakarta ada keluarga dari Mahareni Septiana mahasiswa Fapet yang keluargannya belum dievakuasi dan masih tertimbun hingga saat ini,” ujarnya.

Untuk pengumpulan dana, Presma IPB, Zaenal, mengatakan, telah mengumpulkan kurang lebih 10 juta 8 ratus ribu rupiah hasil pengumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Omda IPB.

“Selain dari BEM dan Omda kita juga telah mengumpulkan sekitar 6,5 juta rupiah pada kegiatan Deklarasi BEM se Bogor beberapa waktu lalu,” ujar Zaenal.

Menurut Zaenal, bantuan tersebut akan diberikan kepada korban bencana alam melalui Omda-omda IPB bersangkutan. (man)