Kehutanan Butuh Penelitian & Pengembangan

Kehutanan Butuh Penelitian & Pengembangan

Berita

Mengingat semakin berkurangnya pasokan bahan baku kayu untuk dunia industri, maka dunia kehutanan membutuhkan riset dan development dalam mengatasi subsitusi kayu untuk bahan baku perindustrian.

Begitu dipaparkan salah satu pembicara, Presiden Direktur Olympic Group, Eddy Gunawan, pada Lokakarya “Ling and match (Departemen Hasil Hutan) DHH dengan Pihak Pengguna Lulusan,” Rabu (17/5) di Ruang Sylva, Fakultas Kehutanan (Fahutan IPB), Kampus IPB Darmaga, Bogor.

“Pada dasarnya kita tidak membutuhkan lulusan yang memiliki gelar kesarjanaan yang tinggi, yang terpenting adanya penelitian dan pengembangan di dunia kehutanan, serta keahlian-keahlian yang sifatnya dapat diaplikasikan pada dunia kehutanan dan industri,” ujarnya.

Menurutnya, lulusan perguruan tinggi harus bisa menciptakan lulusan yang bisa mengaplikasikan ilmunya di dunia kerja, khususnya pada kehutanan.

Hal senada juga dikatakan oleh perwakilan Asosiasi Masyarakat Industri Kehutanan, Ir. H.Moch. Wiradadi Soeprayogo.

“Saya mengharapkan akademisi menjadi patokan acuan informasi dunia kehutanan, dan setelah itu ditindaklanjuti,” ujarnya.

Ia mengatakan juga, dunia industri dan hutan harus berjalan seiringan, jangan sampai tumpang tindih.

“Seharusnya dunia kehutanan dan industri itu salin terkait dan matching, sehingga industri dapat berjalan lancar dan hutanpun lestari,” ujarnya.

Maka dari itu salah satu pemecahannya, Ia mengatakan harus lahir dari dunia akademisi, dimana harus memberikan input bagi masyarakat dan departemen terkait.

Tentang pentingnnya pengembangan teknologi dan riset juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), Ir. Taufiq Alini.

“Pengembangan tersebut menjadi konsekuensi dunia pendidikan dalam mencari terobosan teknologi yang efisien berkeadilan dan lestari,” ujarnya.

Namun menurutnya, hal tersebut bukan hanya tanggungjawab dunia pendidikan semata, akan tetapi harus dijadikan suatu pemahaman yang utuh bagi masyarakat luas terhadap pengelolaan kehutanan, industri dan aspek-aspek yang terlibat di dalamnnya. (man)