LPPM IPB Selenggarakan Seminar Hasil Penelitian Tahun 2004-2005

LPPM IPB Selenggarakan Seminar Hasil Penelitian Tahun 2004-2005

Berita

Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarkat (LPPM) IPB mengadakan Seminar Hasil Penelitian IPB Tahun 2004 – 2005 (21/2) di Gedung Rektorat, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Seminar yang dibuka oleh Wakil Rektor II IPB , Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., dan Wakil Kepala LPPM IPB, Dr. Ir. Aunuddin, itu menghadirkan sekitar 27 pakar – pakar IPB yang bergerak dalam bidangnya masing-masing. Dan mempresentasikan hasil penelitiannya di depan peneliti lain.

Dalam wawancarannya dengan wartawan, Wakil Rektor I, Prof.Dr.Ir. H.M.A.Chozin, M.Agr. mengatakan, seminar tentang hasil penelitian di IPB ini terdiri dari penelitian dasar yang dibiayai DIKTI, penelitian hibah bersaing dan penelitian lainnya.

“Ada dua kelompok paralel yang sedang melaksanakan seminar hasil penelitian ini. Kita merencanakan secara periodik untuk mempresentasikan hasil penelitian sebagai bentuk pertanggungjawaban peneliti. Dan juga kita ingin agar hasil penelitian ini diketahui oleh masyarkat,” ujarnya.

Menurutnya, hasil penelitian tersebut ada yang masih bersifat dasar namun tidak sedikit yang sudah mengarah ke produk yang siap digunakan oleh masyarkat.

“Sebagaimana saudara ketahui, IPB sedang menuju Universitas berbasis riset /Riset Based University (RBU), untuk menuju ke sana kita sedang mengupayakan kondisi penelitian di sini memiliki jumlah dan kualitas yang meningkat tiap tahunnya,” ujarnya.

Dalam rangka RBU tersebut, Ia mengatakan, beberapa penataan telah rampung dibuat, yang salah satunya membuat payung penelitian yang mencakup seluruh lingkup riset yang ada di IPB. “Ada sekitar 14 pusat kajian dan juga beberapa kajian yang sedang di usulkan,” katannya.

Menurutnya, IPB sendiri memfokuskan arah penelitiannya yang bersifat unggulan, dan terobosan.

“Penelitian terobosan merupakan penelitian yang tinggal melakukan finishing touch saja, yang kemudian akan menjadi paket teknologi atau produk. Hal ini sudah dilakukan dua tahun lalu dan banyak sekali hasilnya,” ujarnya.

Sementara untuk biaya penelitian menurutnya, pada awalnya hanya mengandalkan biaya penelitian dari luar, namun sudah dua tahun berjalan, IPB mencoba mengalokasikan dana sendiri, sehinga dengan bebas melakukan penelitian yang diinginkan.

“Hal ini dilakukan agar kedepannya IPB bisa menghasilkan produk-produk sendiri yang dapat diaplikasikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara Wakil kepala LPPM IPB, Dr.Aunuddin mengatakan, kegiatan seminar hasil penelitan merupakan suatu kegaitan ilmiah yang sudah standar dilakukan oleh PT. “Namun ada dua hal mendasar yang melatarbelakangi diadakan seminar ini, “ujarnya.

Pertama IPB mendapat dana penelitian sebesar 3,8 milyar yang bersifat blok grand dari DIKTI yang diperoleh berdasarkan prestasi dalam tiga tahun terakhir.

Sedangkan alasan kedua adalah adanya kesediaan IPB untuk memberikan dukungan pendanaan terhadap riset yang dilakukan oleh peneliti di dalamnya.

“Dengan adanya dana tersebut, kita bebas melakukan penelitian yang kita inginkan dengan topik yang sesuai dengan peneliti,” ujarnya.

Namun menurutnya, kebebasan ini bisa digunakan dalam konteks mengarahkan riset yang dibutukan masyarkat, dan diharapkan muncul dari IPB.

“Selain itu juga kebebasan yang diberikan dalam anggaran itu mengandung suatu penilaian. Perolehan anggaran pada tahun yang akan datang bisa bertambah atau berkurang sesuai denga prestasinya,” ujarnya.

Indikator prestasi tersebut salah satunya bisa dilihat dalam pengolahan paten, jumlah publikasi, aplikasi di masyarakat, dan aplikasi dalam pendidikan dan pengajaran.

“Yang paling mudah melihat indikator keberhasilan hasil penelitian adalah pada jumlah publikasi dan paten,” ujarnya. (man)