Ramadan & Idulfitri Harga Cabai Meroket, Dosen IPB University Berikan Langkah Menanam Cabai di Rumah

Di awal Ramadan 1446H ini, harga komoditas pangan mengalami kenaikan, termasuk cabai rawit. Harga cabai rawit saat ini termasuk yang mengalami lonjakan drastis. Di beberapa daerah, harga cabai rawit bahkan menyentuh angka Rp120.000 per kilogram pada Minggu (2/3).
Beberapa waktu lalu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan menanam cabai di halaman rumah masing-masing sebagai langkah antisipasi. Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan pun berkomentar hal yang serupa.
Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB University, Prof Syukur memaparkan sejumlah keuntungan menanam cabai di rumah, terutama saat menghadapi lonjakan harga pangan.
“Cabai bisa ditanam di pekarangan rumah dengan memanfaatkan lahan kosong maupun di pot,” ucapnya.
Ia menerangkan, dengan menanam 10 pohon cabai setiap dua bulan, kebutuhan cabai keluarga (suami, istri, dan dua anak) dapat terpenuhi sepanjang tahun. Hal ini dapat membantu ekonomi keluarga, terutama saat harga cabai sedang tinggi.
Prof Syukur juga menawarkan beragam varietas cabai IPB University yang bisa ditanam di pekarangan rumah, baik di pot maupun di lahan.
“Banyak jenis varietas cabai yang cocok untuk ditanam di rumah dan mudah dirawat. Jika akan ditanam di pot bisa menggunakan cabai hias IPB, misalnya Ayesha IPB, Syakira IPB, Lembayung IPB, Viola IPB, atau Triwarsana IPB,” ujar Prof Syukur.
Untuk cabai yang ditanam di lahan, Prof Syukur menawarkan varietas Neno Tavi IPB untuk cabai keriting dan Bonita IPB untuk cabai rawit merah.
Ia juga mengurai beberapa langkah-langkah dasar yang perlu diperhatikan sebelum memulai menanam cabai di rumah.
“Sebelum melakukan penanaman, kita perlu media tanam seperti pupuk kandang yang telah difermentasi, tanah top soil, dan arang sekam. Perbandingan masing-masing 1:1:1. Media tanam ini dapat digunakan baik untuk pembibitan maupun penanaman di pot,” tuturnya.
Prof Syukur menambahkan, bibit cabai kemudian disemai di tray semai atau wadah lain yang telah diisi media semai yang sesuai. Setelah bibit tumbuh dan siap dipindahkan, tanaman cabai perlu dirawat dengan baik.
“Berikan pupuk NPK dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, penting untuk mengendalikan hama dan penyakit agar tanaman tetap sehat dan produktif. Dengan perawatan yang tepat, tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang melimpah,” imbuhnya. (Lp)