Makin Lengkap! Setelah Teaching Feed Industry, IPB University Kini Punya Poultry Breeding Center

Makin Lengkap! Setelah Teaching Feed Industry, IPB University Kini Punya Poultry Breeding Center

Makin Lengkap! Setelah Teaching Feed Industry, IPB University Kini Punya Poultry Breeding Center
Berita

IPB University meresmikan Poultry Breeding Center Fakultas Peternakan. Fasilitas ini menjadi pusat pembibitan ayam IPB-D1, ayam lokal inovasi IPB University. Poultry Breeding Center ini kian melengkapi fasilitas yang ada di Fakultas Peternakan untuk menunjang aktivitas pendidikan dan penelitian dosen dan mahasiswa.

Fasilitas Poultry Breeding Center terdiri dari kandang starter seluas 80 meter persegi dengan kapasitas sebanyak 1.000 ekor, kandang grower seluas 145 m2 berkapasitas 1.600 ekor, dan kandang breeder seluas 80 m2 untuk 160 indukan.

Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Prof Idat Galih Permana menyebutkan, fasilitas Poultry Breeding Center ini selaras dengan program Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT), khususnya bidang food security. Hadirnya fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembibitan ayam lokal di Indonesia.

Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi mengatakan, Poultry Breeding Center merupakan impian yang kini jadi nyata. Sebab, fasilitas closed house untuk pengembangan ayam lokal, khususnya ayam IPB-D1 yang sejak lama digaungkan terwujud.

“Akhirnya kita memiliki fasilitas baru. Kini, cita-cita memiliki close house untuk breeding ayam IPB-D1 bisa terwujud. Semoga ini juga bisa menginspirasi fakultas lain,” ujarnya saat menghadiri peresmian (5/2).

Secara khusus, Prof Ernan juga mengapresiasi Fakultas Peternakan atas pencapaian sebagai salah satu fakultas dengan kinerja riset terbaik dan rasio publikasi dosen tertinggi.

Ayam IPB-D1 merupakan salah satu inovasi Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Prof Cece Sumantri. Pada tahun 2019, ayam IPB-D1 sudah dilepas sebagai rumpun ayam lokal pedaging. Riset panjangnya bersama tim sejak 2010 juga telah sukses menciptakan rumpun ayam IPB-D2 dan IPB-D3.

Salah satu keunggulan ayam IPB-D1, yaitu mampu tumbuh cepat untuk usia potong (1,1 kg jantan dan betina 1,0 kg pada umur 12 minggu). Keunggulan lain, ialah ketahanannya yang baik terhadap penyakit tetelo atau Newcastle Disease (ND) dan salmonella. Kualitas daging dan telurnya pun dinilai sangat baik.

Selaku inovator, Prof Cece Sumantri menuturkan, kehadiran Poultry Breeding Center ini diharapkan mampu semakin mengoptimalkan tumbuh kembang ayam IPB-D1, khususnya dari aspek genetiknya.

“Kita juga sudah punya pabrik pakan sendiri. Diharapkan jadi bisa lebih optimal lagi. Misal untuk IPB-D3, dalam waktu 10 minggu, bobotnya bisa mencapai 1,3 kg. Ke depan juga akan ada ayam untuk penggemukan dan untuk bibit,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada akhir tahun lalu, Fakultas Peternakan juga meresmikan Teaching Feed Industry, sebuah pabrik pakan ternak terintegrasi. Bersamaan dengan peresmian Poultry Breeding Center, dikenalkan pula Co-Working Space and Student Hall yang ditujukan tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga ruang sosial bagi mahasiswa. (Rz)