Kembalikan Kejayaan Kelapa di Indonesia dan Dunia, IPB University Teken Mou dengan RoeKI
IPB University bersama Roemah Kelapa Indonesia (RoeKI) menandatangani memorandum of understanding (MoU). Jajaran pengurus RoeKI diterima oleh Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim.
Pada kesempatan ini, IPB University dan RoeKI berkomitmen menjalin kerja sama terkait tridarma perguruan tinggi meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Acara penandatanganan MoU dilakukan dilakukan di Ruang Sidang Senat Akademik, Kampus IPB Dramaga (30/1).
Galih Batara Muda, Ketua Umum RoeKI mengapresiasi dan merasa terhormat dapat menjalin kerja sama dengan IPB University. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong efektivitas produksi kelapa agar mendunia.
Menurutnya, pada era saat ini, kolaborasi antar pihak sangat penting. Kolaborasi antara petani, industri, pebisnis, akademisi, dan pemerintah merupakan langkah besar untuk mewujudkan kembali kejayaan kelapa Indonesia.
“Saat ini, Indonesia bukan lagi sebagai negara dengan luas lahan kelapa terbesar di dunia serta juga bukan juga negara penghasil kelapa nomor satu di dunia. Kerusakan lahan dan konversi lahan semakin luas, sementara regenerasi petani sudah hampir tidak ada. Ini merupakan tantangan besar untuk kita semua dalam konteks kedaulatan pangan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kolaborasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah konkret untuk membangkitkan kembali kejayaan kelapa Indonesia. Kerja sama dengan IPB University nantinya diharapkan mampu menjadi pendorong utama kemajuan sektor kelapa, memperkuat daya saing, dan menyempurnakan kolaborasi di berbagai sektor.
Target kolaborasi ini, RoeKI bersama IPB University akan membangaun industri kelapa terpadu yang terintegrasi dari hulu sampai hilir agar terciptanya kemandirian energi dan kemandirian limbah.
“Kami akan membangun Pusat Kulakan Petani Kelapa sebagai wadah untuk mempertemukan petani dan industri, membangun Coco Academy yang akan membuat standardisasi harga, standardisasi proses industri, dan menjadikan pusat pelatihan perkelapaan di Indonesia,”
Tak hanya itu, ia melanjutkan, “Kami akan mendirikan Coco Innovation Valley dan membangun laboratorium terpadu yang ada di Jonggol. Dengan dukungan dari IPB University sebagai lembaga pendidikan, kami yakin akan memberikan dampak luas dan berkelanjutan, khususnya dalam peningkatan ekonomi petani, sosial budaya, dan kepedulian terhadap lingkungan.”
Prof Ernan Rustiadi sangat menyambut baik terkait kerja sama ini untuk meningkatkan kembali kejayaan perkelapaan di Indonesia.
“Kelapa memiliki potensi yang sangat besar dan sekarang adalah masanya kembali untuk membangkitkan kejayaan kelapa di Indonesia dan hilirisasi produksi kelapa dengan melakukan konsolidasi terkait dengan perkelapaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bidang pertanian adalah salah satu modal IPB University untuk berkolaborasi dan mendunia. “Untuk itu, kita akan menghilirisasi produksi di bidang kelapa dan perguruan tinggi bisa berkontribusi dalam pengembangan inovasi dan menciptakan teknologi-teknologi dengan berkolaborasi dengan lembaga riset dunia, serta dengan semangat teknologi yang dikembangan sendiri,” ujarnya. (AS)