Endgame Goes to Campus Hadir di IPB University, Dorong Dialog Kebijakan Pendidikan di Indonesia

Endgame Goes to Campus Hadir di IPB University, Dorong Dialog Kebijakan Pendidikan di Indonesia

Endgame Goes to Campus Hadir di IPB University, Dorong Dialog Kebijakan Pendidikan di Indonesia
Berita

IPB University bekerja sama dengan Tanoto Foundation dan Pemimpin.id mengadakan Endgame Goes to Campus, bertempat di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Kampus IPB Dramaga (16/01).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Policy Forum on Education yang bertujuan mendorong dialog dan kolaborasi dalam merumuskan kebijakan pendidikan di Indonesia.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam sambutannya mengatakan bahwa IPB University turut serta dalam membangun pendidikan interdisiplin dan transdisiplin sains. Terbukti, saat ini IPB University menduduki peringkat pertama di Indonesia dalam THE Interdisciplinary Science Rankings 2025 oleh Time Higher Education.

“Interdisciplinary science sebagai pendekatan yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan masalah kompleks. Dalam konteks pendidikan dan penelitian, interdisciplinary science berfokus pada kolaborasi antara berbagai bidang studi, seperti pertanian, ilmu lingkungan, ekonomi, sosial, dan teknologi, untuk menciptakan solusi yang lebih holistik dan inovatif,” ucapnya.

Head of Policy and Advocacy Tanoto Foundation, Eddy Henry mengatakan bahwa pendidikan berkualitas mampu menyetarakan peluang bagi semua individu. Dalam hal ini, mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam mendorong transformasi pendidikan.

“Kami melihat mahasiswa juga mempunyai peran penting dalam memastikan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah itu sesuai dan berdasarkan kebutuhan,” ucapnya.

Host sekaligus Executive Producer Endgame, Gita Wirjawan mengatakan bahwa pendidikan membutuhkan keterbukaan dalam proses dan penerapannya.

Menurutnya, penting bagi anak-anak untuk memiliki pola pikir yang mendorong mereka mengejar pendidikan dengan penuh semangat dan kesadaran.

“Budaya membaca harus menjadi bagian dari keseharian. Tanpa budaya membaca, mereka tidak akan mampu berperan secara optimal dalam berbangsa, bernegara, dan berperadaban,” ucapnya.

CEO Think Policy, Andhyta F Utami mengatakan bahwa sektor pendidikan harus terus berkembang untuk menyesuaikan dengan berbagai permasalahan yang muncul, terutama di bidang lingkungan dan perumusan kebijakan.

Ia menilai, peran pendidikan sangat penting dalam menyiapkan generasi yang dapat memberikan kontribusi nyata terhadap berbagai permasalahan.

“Sektor pendidikan itu juga harus mampu menjawab tantangan yang ada. Misal, jika lingkungan mengalami kerusakan, pendidikan harus berperan dalam memberikan solusi dan menutup celah yang ada,” ucapnya. (dr)