Mahasiswa S2 IPB University Berpartisipasi dalam The 1st International Islamic Conference

Mahasiswa S2 IPB University Berpartisipasi dalam The 1st International Islamic Conference

Mahasiswa S2 IPB University Berpartisipasi dalam The 1st International Islamic Conference
Student Insight

Kedua mahasiswa Sekolah Pascasarjana IPB University, Muhamad Rafi Anggara dan Nuraeni turut berpartisipasi dalam The 1st International Islamic Conference. Acara ini mengangkat tema “Intellectuality and Religiosity in the Muslim World and Their Contribution to the Development of Sustainable Civilization”.

Acara yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana (Forsi Himmpas) Indonesia bersama Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) berlangsung secara hybrid di Gedung Serbaguna Salman ITB.

Dalam konferensi tersebut, Rafi, mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Manajemen IPB University mempresentasikan penelitian berjudul “Strategic Empowerment of Mosques as Educational Hubs: A SWOT Case Study on Rural Community Development”.

Penelitian ini merupakan hasil implementasi program Bimbel Masjid, sebuah gagasan inovatif yang ia inisiasi untuk menyediakan bimbingan belajar gratis berbasis masjid bagi masyarakat pedesaan.

“Masjid bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga pusat pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan program ini, kami berharap masjid dapat lebih relevan dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” ujar Rafi.

Nuraeni, mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Ekonomi IPB University, yang juga aktif mendukung program tersebut, memanfaatkan keahliannya di bidang ekonomi untuk membantu pengembangan strategi program.

“Kami ingin memastikan bahwa apa yang kami lakukan tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga memiliki keberlanjutan ekonomi. Kolaborasi ini adalah cara kami berkontribusi untuk masyarakat,” ungkap Nuraeni.

Pasangan suami-istri penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini memanfaatkan kesempatan konferensi untuk berbagi ide sekaligus memperluas jejaring akademik di tingkat internasional.

Konferensi ini menjadi momen penting bagi keduanya untuk menegaskan peran mahasiswa dalam mendorong keberlanjutan berbasis nilai-nilai religius, khususnya melalui pemberdayaan masjid sebagai pusat peradaban masyarakat. (*/Rz)