Tingkatkan Keterampilan Petani Lokal, IPB University Beri Pelatihan Input Pertanian Organik Bioenzim dan MOL
IPB University bersama mahasiswa magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Hutan Karbon Produktif-Kedaireka melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan input pertanian organik dengan topik penggunaan bioenzim dan mikroorganisme lokal (MOL).
Pelatihan bertempat di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasir Kuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan peran aktif para petani lokal setempat.
Bioenzim merupakan salah satu dari sekian banyak jenis pupuk organik yang dapat digunakan pada lahan budi daya. Bioenzim merupakan produk berbasis organik yang diproduksi melalui fermentasi bahan-bahan alami.
Sama halnya seperti bioenzim, MOL pun terbuat dari bahan-bahan alami. Yang membedakannya, MOL merupakan campuran cairan yang mengandung mikroorganisme, yang dapat berguna sebagai starter.
Di tengah sesi penyampaian manfaat hingga kandungan dalam bioenzim dan MOL, Ir Wahyu Purwakusuma, MSc selaku narasumber memperlihatkan kepada para petani hasil dari bioenzim yang sebelumnya sudah ia buat. Para petani mencoba untuk melihat dan mencium satu persatu dan mendeskripsikan bahan yang digunakan.
“Ini seperti ada menggunakan ragi, baunya khas tapi nggak pernah nyium,” sebut salah satu peserta.
“Iya betul, baunya khas seperti tape, tetapi pada bioenzim tidak ada ragi yang ditambahkan, jadi itu berasal dari kulit buahnya. Bahannya cukup kulit buah, gula merah, dan air saja,” ujar Ir Wahyu Purwakusuma, MSc, dosen IPB University di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian.
Sesi pemaparan materi dibersamai dengan tanya jawab dan diskusi. Para petani yang hadir berpartisipasi aktif dan antusias memberikan pertanyaan dan sharing pengalaman mereka.
“Karena saya kalau beli pupuk dananya terbatas, jadi bagus ada pelatihan di bidang pupuk organik seperti ini. Tadi kulit pisangnya bisa digunakan sebagai bahan organik, untuk ranting dan batangnya bisa juga nggak jadi pupuk organik?” tanya Nanang salah satu peserta.
“Terkait dengan bahan baku organik itu bisa apa saja. Seperti untuk pembuatan pupuk organik kompos dapat menggunakan jenis bahan organik apapun, tetapi yang relatif mudah terurai atau tercerna. Sebaiknya saat pembuatan kompos digunduk sampai kering,” jawab Ir Wahyu Purwakusuma, MSc.
“Kecuali pembuatan bioenzim, itu hanya bisa bahan tertentu saja, seperti kulit-kulit buah yang mengandung kadar air tinggi,” sambungnya.
Selanjutnya, seluruh peserta ikut serta dalam demonstrasi cara pembuatan bioenzim dan MOL. Demonstrasi di dampingi oleh mahasiswa MBKM Hutan Karbon Produktif-Kedaireka.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bioenzim dan MOL cukup mudah didapat. Cara pembuatannya pun mudah dilakukan. Beberapa peserta menyimak dengan seksama, beberapa yang lainnya turut serta mencoba membuat bioenzim dan MOL.
“Alhamdulillah terima kasih kepada IPB University yang sudah berbagi ilmu dalam perpupukan, khususnya terkait cara pembuatan MOL dan bioenzim yang dapat kami buat sendiri dengan bahan yang mudah dicari di lingkungan sekitar kami. Mudah-mudahan bisa kami gunakan di daerah kami dan menjadikan pertanian dan perkebunan di daerah kami subur,” sebut Nurhalimah, salah satu warga peserta pelatihan. (*/Rz)