Upaya Pemulihan Ekosistem, Departemen Silvikultur IPB University Buat Aksi Tanam Bibit Berbasis Drone Seeding
Sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Dana Padanan Kedaireka 2024, Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menggelar acara penanaman bibit kayu putih secara konvensional dan penyebaran benih menggunakan drone di kawasan Agrowisata Dillem Wilis.
Program ini merupakan implementasi workpackage ke-5 dengan judul “Implementasi Drone Seeding Menggunakan Mikoseedcookies dan Seedbomb sebagai Percepatan Pemulihan Ekosistem”, yang menjadi bagian dari upaya pemulihan ekosistem berbasis teknologi di Kabupaten Trenggalek.
Acara ini dihadiri oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang), Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Peternakan, serta UPT Taman Sains dan Teknologi Pertanian (TSTP) Dillem Wilis.
Acara dibuka secara resmi oleh Prof Nurheni Wijayanto selaku Ketua Panitia Program MBKM Dana Padanan Kedaireka. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya inovasi berbasis teknologi dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Program ini adalah wujud nyata dari sinergi lintas sektor untuk memulihkan ekosistem. Kami berharap teknologi drone seeding yang diterapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam mempercepat proses reboisasi dan mendukung mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.
Sambutan juga disampaikan oleh Dina Septariasari, SP, MAgr, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek. Ia mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah daerah dan akademisi ini sebagai langkah strategis dalam mempercepat pemulihan lingkungan di Trenggalek.
“Kami sangat bangga dengan pelaksanaan kegiatan ini. Inovasi drone seeding tidak hanya efisien, tetapi juga dapat menjangkau wilayah yang sulit, mendukung upaya reboisasi dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik,” ungkapnya.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bibit kayu putih oleh tim IPB University kepada beberapa OPD terkait. Penanaman bibit secara simbolis dilakukan bersama-sama oleh tamu undangan, yang menjadi bagian dari rangkaian acara tersebut.
Penanaman ini direncanakan untuk dilakukan di dua zona, yaitu zona konservasi dan zona agroforestri. Zona konservasi difokuskan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem alami, sedangkan zona agroforestri dirancang untuk mengintegrasikan manfaat ekologis dengan aspek ekonomi masyarakat.
Pembagian zona ini mengacu pada rencana lokasi penanaman secara keseluruhan, sehingga penanaman secara simbolis yang dilakukan bersama-sama pada acara tersebut hanya dilakukan di salah satu zona sebagai perwakilan.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian program besar bertajuk “Aplikasi Drone Seeding Berbasis Agrofor-Sociotech Berkelanjutan dan Carbon Footprint di Kabupaten Trenggalek”, yang diharapkan dapat menjadi model pengelolaan lingkungan berbasis teknologi.
Departemen Silvikultur IPB University berharap kegiatan ini dapat menginspirasi pengelolaan lingkungan yang lebih inovatif dan berkelanjutan di masa depan. Dengan melibatkan pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat, program ini menunjukkan sinergi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem yang lebih hijau dan ramah lingkungan di Kabupaten Trenggalek. (*/Rz)