Tempayu, Diversifikasi Tempe Biji Pepaya dari Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University
Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University dari Program Studi Analisis Kimia melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Kegiatan ini merupakan projek akhir dari mata kuliah Mikrobiologi yang mengusung tema “Diversifikasi pembuatan tempe sebagai bentuk pengolahan limbah makanan”. Dalam proyek ini, mahasiswa memperkenalkan dan mendemonstrasikan proses dan teknik dalam pembuatan tempe dari bahan-bahan limbah makanan, seperti biji-bijian.
Melalui bimbingan dosen Ivone Wulandari Budiharto, SSi, MSi dan Muhammad Alief Ramdhan, SSi, MSi, sosialisasi ini dimulai dengan memaparkan pentingnya pengolahan limbah dan manfaat biji pepaya. Sosialisasi dihadiri puluhan ibu rumah tangga di Kelurahan Kedungbadak. Turut serta Sekretaris Kelurahan Kedungbadak, Thiara Khaerani, SSTP, MSi.
Mahasiswa juga mendemonstrasikan pembuatan tempe biji sebagai upaya pengembangan ekonomi masyarakat. Dengan cara ini, diharapkan para peserta dapat langsung melihat dan memahami tahap demi tahap proses pembuatan tempe dari biji pepaya.
“Alasan dipilihnya Kedungbadak karena kelurahan ini memproduksi tempe sehingga sangat mendukung untuk memanfaatkan biji pepaya sebagai bahan baku dalam pembuatan tempe yang inovatif,” kata Silvia Maharani, salah satu mahasiswa anggota tim pengabdian.
Silvia mengurai, inovasi pembuatan tempe dari biji pepaya muncul sebagai solusi yang berpotensi mengubah cara pandang masyarakat terhadap bahan pangan yang sering dianggap limbah.
“Tempe merupakan produk fermentasi kedelai yang kaya akan protein dan sering digunakan sebagai sumber protein nabati. Sementara biji pepaya mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan,” jelasnya.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan dapat memberdayakan ibu-ibu di Kelurahan Kedungbadak untuk memanfaatkan biji pepaya sebagai bahan baku inovatif dalam pembuatan tempe.
Menurut Silvia, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas, tetapi juga berfokus pada pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada, ibu-ibu diharapkan dapat menciptakan produk bernilai tambah yang tidak hanya bermanfaat secara finansial, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas gizi masyarakat sekitar. (*/Rz)