Gandeng KPU Jabar, Fortendik IPB University Adakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Jelang Pilkada

Forum Tenaga Kependidikan (Fortendik) IPB University bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat mengadakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Barat tahun 2024. Kegiatan dilaksanakan di Balai Rakyat Indonesia, Agribusiness Technology Park (ATP) IPB University, Cikarawang.
Sekretaris Fortendik IPB University Danang Aria Nugroho, MSi mengatakan, sosialisasi tersebut diikuti oleh unsur mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, dan masyarakat umum. Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPU Jawa Barat dalam kolaborasi kegiatan ini.
“Saya rasa ini kegiatan yang sangat penting bagi kita semua. Saya pikir kita datang ke tempat pemungutan suara (TPS) itu bukan sekadar datang, tapi memilih dari hati. Saya berharap dengan kegiatan ini, ilmu dan informasi yang kita dapat dari narasumber membuat kita menjadi tahu dan tercerahkan dalam memilih pemimpin,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jawa Barat Ummi Wahyuni, SPt, MM mengajak masyarakat Jawa Barat khususnya civitas akademika IPB University untuk menggunakan hak suaranya pada Pilkada serentak 27 November 2024. Ia berharap pemilih yang datang ke TPS dapat memilih calon pemimpin sesuai hati nurani untuk menentukan arah kebijakan lima tahun ke depan.
“Kami berharap Bapak dan Ibu yang datang hari ini bisa menularkan kepada sanak keluarganya di rumah untuk datang besok tanggal 27 November pukul 07.00 sampai 13.00 WIB sesuai TPS masing-masing,” kata alumnus Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University angkatan 38 itu.
Sosialisasi Pendidikan Pemilih menghadirkan dua narasumber, salah satunya adalah Wakil Rektor IPB University bidang Resiliensi Sumberdaya dan Infrastruktur, Dr Alim Setiawan Slamet. Dalam pemaparannya, Dr Alim membeberkan alasan sebagai warga negara menggunakan hak suaranya dan kiat menjadi pemilih yang cerdas.
Dr Alim menjelaskan, ada tiga urgensi menggunakan hak pilih di Pilkada 2024. Pertama, wujud partisipasi dalam demokrasi. Dengan menggunakan hak pilih, masyarakat ikut menentukan arah kebijakan dan pemimpin yang akan memimpin pemerintahan.
“Demokrasi berkualitas kalau diikuti partisipasi yang tinggi dengan masyarakat menggunakan hak pilihnya. Kalau partisipasi demokrasinya sangat rendah, ini menjadi persoalan legitimasi dari pemimpin yang kita pilih,” kata Dr Alim.
Urgensi kedua adalah menentukan masa depan daerah. Pemimpin yang dipilih akan membuat keputusan penting terkait pembangunan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sektor lainnya. Dengan memilih pemimpin yang kompeten, masyarakat ikut berperan dalam membangun masa depan yang baik untuk daerah dan generasi mendatang.
Terkait menjadi pemilih cerdas dan bijak, Dr Alim mengajak civitas akademika IPB University yang memiliki hak memilih dapat menganalisis visi, misi, dan program kerja pasangan calon sebelum mencoblos di TPS. Kemudian dalam menentukan calon pemimpin juga harus menggunakan informasi kredibel dan memprioritaskan kepentingan masyarakat luas.
Selain Dr Alim, Fortendik IPB University dan KPU Jawa Barat juga menghadirkan narasumber lain yakni Ketua Dewan Pembina Lembaga Studi Visi Nusantara Maju, Dr Yusfitriadi. (MHT/Rz)