Mahasiswa IPB University Angkat Isu Strategis dalam Korea International Water Week 2024

Mahasiswa IPB University Angkat Isu Strategis dalam Korea International Water Week 2024

Mahasiswa IPB University Angkat Isu Strategis dalam Korea International Water Week 2024
Student Insight

Muhammad Damas Tri Atmaja, mahasiswa IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) mencatatkan pencapaian membanggakan di panggung internasional. Ia berkesempatan unjuk bicara dalam acara Korea International Water Week (KIWW) 2024.

KIWW merupakan salah satu konferensi air global terbesar yang berfokus pada solusi permasalahan air dunia. Damas dipercaya menyampaikan congratulatory remarks pada sesi Platform Technology, Implementation, Policy (TIP) mewakili Indonesia Green Action Forum (IGAF) Local Committee (LC) IPB University.

Dengan tema “Catalyzing Ecology-Water-Youth Nexus-Based Initiatives through Sustainable Financing Mechanism”, Damas menyoroti urgensi inovasi pembiayaan berkelanjutan untuk mendukung inisiatif pemuda dalam pengelolaan sumber daya air dan lingkungan.

Dalam pidatonya, ia menyatakan, “Pemuda adalah agen perubahan yang membawa ide segar dan energi tinggi untuk mewujudkan proyek inovatif dengan dampak nyata. Dukungan pembiayaan yang tepat memungkinkan mereka memimpin inisiatif yang tidak hanya melestarikan sumber daya air tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.”

Kehadiran Damas dalam konferensi ini mencerminkan kontribusi nyata generasi muda Indonesia dalam menjawab isu strategis global seperti keamanan air, kualitas air, adaptasi perubahan iklim, dan pembangunan infrastruktur air. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam inisiatif berbasis ekologi dan air sebagai solusi inovatif menghadapi tantangan lingkungan.

Pernyataan Damas diperkuat oleh pandangan Dr Loy Frookh selaku Represent the Jordanian Wastewater and Solid Waste Reuse Organization (JWSRO), salah satu pembicara di sesi tersebut. Dr Loy menekankan bahwa keterlibatan organisasi pemuda dalam kerangka proyek strategis sangat diperlukan untuk memastikan inklusivitas dan keberlanjutan.

“Organisasi harus proaktif dengan mengusulkan ide yang terdefinisi jelas dan berbasis kebutuhan komunitas, sehingga lembaga pemerhati lingkungan dan pemerintah dapat mempertimbangkannya sebagai solusi yang relevan,” ujarnya.

Partisipasi Damas sekaligus menunjukkan komitmen IPB University dalam mendukung mahasiswanya menjadi agen perubahan di tingkat global. Kehadirannya di KIWW 2024 tidak hanya mengangkat nama IPB University ke panggung internasional, tetapi juga memperkuat peran pemuda Indonesia dalam menciptakan solusi inovatif untuk isu-isu strategis dunia.

Damas berharap momentum ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk mengedepankan kolaborasi antara pemerintah, pemuda, dan sektor swasta dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. “Diskusi di forum ini bukan hanya tentang gagasan, tetapi langkah konkret menuju dunia yang lebih baik,” pungkasnya. (*/Rz)