Praktisi Perikanan Sukses Hari Purnomo Perkaya Keilmuan Mahasiswa MSP IPB University
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menghadirkan alumni yang sukses berbisnis perikanan pada kuliah umum di Auditorium Sumardi Sastrakusumah, Kampus IPB Dramaga.
Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa MSP angkatan 58, 59, dan 60. Kehadiran mahasiswa ke kuliah umum ini dimaksudkan untuk menambah wawasan tentang peran ilmu pengelolaan sumber daya perairan dari praktisi yang memang sehari-harinya memang bergelut di bidang perikanan.
Dekan FPIK IPB University, Prof Fredinan Yulianda berujar bahwa pengalaman Hari sebagai praktisi perikanan sukses menjadi sangat berharga dalam pengayaan pengetahuan para mahasiswa. Ketua Departemen MSP, Prof Hefni Effendi turut mengapresiasi kehadiran Hari ke almamaternya kembali setelah 35 tahun berkarier di sektor perikanan.
Sejumlah dosen MSP juga hadir pada kuliah umum, menyimak paparan Hari Purnomo yang banyak bercerita tentang pengalamannya yang gemar melakukan percobaan-percobaan ringan dan terkadang out of the box dalam mengatasi permasalahan perikanan yang dialami.
“Melalui trial and error, banyak problematika pada pengelolaan pembenihan udang dan perikanan secara umum yang dapat diatasi. Pengelolaan perikanan pada perairan umum pun juga sedang dikembangkan,” ujar Hari, sosok yang kini mengelola PT Summa Benur.
Hari menjelaskan banyak hal tentang bagaimana peran plankton sebagai pakan alami dari udang. Jenis dan ukuran fitoplankton dan zooplankton juga memainkan peran signifikan dalam menentukan keberlangsungan kehidupan benur udang.
Selain itu, ia melanjutkan, bakteri memainkan peran penting dalam menjaga kualitas air. Melalui percobaan isolasi agregat bakteri dari ekosistem mangrove, terbukti bahwa bakteri yang diambil dari perairan di sekitar lokasi kegiatan perikanan (pembenihan) dapat menjaga kesehatan benur yang dipelihara dengan mempertahankan kualitas air yang stabil.
Selanjutnya juga dipaparkan bagaimana peran oksidator dalam mempertahankan kualitas air agar selalu sesuai dan nyaman bagi biota perairan. Pengaturan pH yang optimum juga sangat diperlukan dalam menentukan keberhasilan perikanan benur.
Dinamika kandungan Total Organic Matter (TOM) sering menjadi permasalahan yang menghantui perikanan benur yang harus diatasi. Melalui sejumlah rekayasa, mulai dari upaya mempertahankan pH agar selalu alkalin, mempertahankan kandungan bahan organik agar tetap stabil, ketersediaan nutrien yang selalu optimum, kadar oksigen terlarut yang stabil, ketersediaan pakan alami dengan ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut benur yang dipelihara, menjadi kesuksesan Hari dalam menjaga kelangsungan hidup benur udang. Bahkan diakuinya, ia tak pernah gagal dalam pemeliharaan benur tersebut.
Selanjutnya, Hari juga memotivasi dan menginspirasi mahasiswa untuk bertanggung jawab terhadap masa depan sendiri dengan menggali ilmu pengetahuan seoptimal mungkin selama masa kuliah, baik melalui pembelajaran di kelas, pembelajaran di lapang, dan juga dengan menggali sendiri via surfing jurnal ilmiah di platform digital.
“Saat ini saya sedang berupaya memelihara udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang merupakan udang air laut, ke dalam media pemeliharaan air tawar. Moga suatu saat udang vaname bisa tumbuh dengan baik di air tawar dan dapat memijah,” ujar Hari.
Habitat asal udang vaname adalah perairan subtropis. Namun, saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Udang vaname melakukan siklus pertumbuhannya mulai dari telur, mysis, post larva, juvenil hingga dewasa. Udang vaname termasuk hewan katadromus, bermigrasi ke perairan bersalinitas tinggi untuk mematangkan kelamin, kawin, dan bertelur. Lalu kembali ke perairan estuari untuk bertumbuh dan berkembang. (*/Rz)