Mahasiswa MPD IPB University Pelajari Pengembangan Smart City, UMKM, dan Wisata Lokal Kota Semarang
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana IPB University dari Program Studi (Prodi) Manajemen Pembangunan Daerah (MPD) mengadakan kegiatan Academic Visit ke Kota Semarang, Jawa Tengah. Kunjungan dilakukan di tiga tempat, yaitu Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Kampung Batik Djadhoel, dan Desa Wisata Wonolopo. Hadir dalam kunjungan ini Dr A. Faroby Falatehan, Ketua Prodi MPD dan Dr Deni Lubis, Sekretaris Prodi MPD.
Ketua Prodi MPD IPB University, Dr A Faroby Falatehan menyampaikan, saat ini pemerintah daerah memegang peranan penting dalam pengembangan daerahnya. Saat ini, Pemkot Semarang berperan memprakarsai solusi-solusi cerdas terhadap permasalahan masyarakat Kota Semarang.
Solusi tersebut sebagai upaya berkelanjutan mewujudkan Semarang smart city, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan adanya Program 4P (Pendampingan, Pendidikan dan Pelatihan, Permodalan dan Pemasaran) yang dijalankan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang sangat membantu pengembangan tersebut.
“Pengembangan UMKM masih terus dilakukan terutama untuk mewujudkan UMKM yang smart environment. Dalam hal pengembangan wisata, peran pengembangan wisata buatan menjadi solusi yang baik bagi Kota Semarang yang memiliki posisi strategis sebagai ‘kota transit’ di Pulau Jawa,” ujarnya.
Sugeng Hartanto, SSos, MT selaku Kepala Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang menyampaikan, saat ini Pemkot Semarang terus berupaya untuk mewujudkan kota metropolitan yang layak huni, maju dan berkelanjutan.
“Upaya perwujudan tersebut dilakukan melalui program pembangunan smart city yang diwujudkan melalui pengembangan kota yang smart economy, smart environment, dan smart society,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengembangan smart city cenderung identik tetapi tidak berarti selalu berbentuk digitalisasi. Pengembangan smart city di Kota Semarang ditujukan untuk memberikan solusi cerdas terhadap seluruh permasalahan yang dihadapi, sehingga menciptakan pelayanan publik yang prima, termasuk mendukung pengembangan UMKM dan pariwisata.
“Kami sangat senang menerima kunjungan dari Prodi MPD IPB University. Dengan kunjungan ini memberikan kesempatan bagi kami untuk berbagi wawasan dan bertukar ilmu terkait proses dan tantangan dalam perencanaan pembangunan di Kota Semarang,” imbuhnya.
Supriyanto, salah seorang pengrajin di Kampung Jamu, Desa Wisata Wonolopo, menjelaskan tentang pembentukan dan penetapan Kampung Jamu. Pada tahun 2016, Kampung Jamu ditetapkan sebagai salah satu Kampung Tematik di Kota Semarang oleh Wali Kota Semarang.
“Pada tahun 2024 ini terdapat 30 pengrajin yang terus melakukan usaha jamu dan mendukung keberadaan kampung wisata jamu,” tambahnya. (HBL/Rz)