Dorong Inovasi dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan, IPB University Gelar Seminar ISoFST 2024

Dorong Inovasi dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan, IPB University Gelar Seminar ISoFST 2024

Dorong Inovasi dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan, IPB University Gelar Seminar ISoFST 2024
Berita

IPB University menyelenggarakan The 1st International Seminar on Food Science and Technology (ISoFST) tahun 2024 di IPB International Convention Center, Bogor (30/10).

Kegiatan ini merupakan platform penting bagi peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan untuk bertukar pengetahuan dan berbagi wawasan dalam memajukan ketahanan pangan, keberlanjutan, dan inovasi untuk mengatasi transformasi sistem pangan, khususnya di Indonesia.

Pada sambutannya, Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan bahwa inovasi dalam keamanan pangan kini menjadi prioritas dalam rantai pasok pangan, mencakup seluruh proses dari produksi hingga pengemasan.

“Melalui pendekatan ini, produksi pangan tidak hanya mengutamakan kuantitas tetapi juga kualitas, guna menjamin ketersediaan pangan yang aman dan sehat,” ucapnya melalui video tapping.

Ketua Panitia Penyelenggara ISoFST 2024, Prof Azis Boing Sitanggang menyatakan bahwa Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, termasuk peristiwa ekstrem seperti banjir dan kekeringan, serta perubahan jangka panjang akibat kenaikan permukaan laut, pergeseran pola curah hujan, dan peningkatan suhu.

“Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mentransformasi sistem pangan untuk mempersiapkan penurunan kuantitas dan kualitas pangan yang dihasilkan dari sektor pertanian, perikanan, dan peternakan,” ucapnya.

Prof Azis menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya terhadap transformasi sistem pangan melalui regulasi kunci.
Menurutnya, Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 menjadi landasan hukum, sementara Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 2021 menegaskan kembali komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kami merasa terhormat dapat menyambut deretan pembicara luar biasa dari Amerika Serikat, Jepang, Selandia Baru, Taiwan, dan Malaysia yang merupakan para ahli di bidangnya, mewakili perspektif dan pengalaman yang beragam. Kontribusi mereka tentunya akan menginspirasi diskusi dan kolaborasi dalam konferensi ini,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, Kepala Lembaga Riset Internasional Pangan, Gizi dan Kesehatan IPB University, Prof Drajat Martianto menambahkan bahwa pada tahun 2022, ketahanan pangan Indonesia menunjukkan pemulihan setelah penurunan pada dua tahun awal pandemi.

Mengutip Global Food Security Index (GFSI), Prof Drajat menyebut bahwa pada tahun tahun 2022, terjadi perbaikan Indonesia’s FSI yang mencapai 60,2. Angka ini melampaui periode 2020-2021 dan menempatkan Indonesia pada peringkat menengah di antara negara-negara ASEAN.

“Yang menarik, pilar kualitas dan keamanan mengalami penurunan kecil. Strategi komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah ini, yang mencakup peningkatan pasokan, peningkatan akses terhadap input pertanian, dan persiapan menghadapi risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim,” ucapnya.

Hadir dalam acara, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Badan Pangan Nasional, Apriyanto Dwi Nugroho, MSc. Ia menjelaskan tentang pemanfaatan ilmu dan teknologi pangan demi memastikan makanan yang aman dan berkualitas.

Selain itu, hadir melalui video tapping, Kepala Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dr Taruna Ikrar. Ia juga ikut menjelaskan tentang keamanan dan ketahanan pangan yang merupakan landasan penting dalam mencapai SDGs. (dr/Rz)