Departemen Silvikultur IPB University Bersama Pemkab Trenggalek Adakan Pelatihan Bak Komposting Sistem Aerob
Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek mengadakan pelatihan pengelolaan sampah di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Trenggalek, Jawa Timur. Kegiatan ini terlaksana melalui program Dana Padanan Kedaireka tahun 2024.
Pada kesempatan itu, Prof Arief Sabdo Yuwono selaku narasumber, membagikan cara membuat bak komposting dengan sistem aerob. Keunggulannya adalah agar sampah tidak menghasilkan bau menyengat selama dikumpulkan dalam proses menjadi kompos.
Prof Arief Sabdo, seorang Guru Besar Ilmu Teknik Lingkungan IPB University juga mengaku senang dapat berbagi teknik pengelolaan sampah yang selama ini telah ia terapkan.
Dalam pelatihan ini, perwakilan dari Departemen Silvikultur IPB University, Prof Prijanto Pamoengkas, menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dalam menjaga ekosistem dan keberlanjutan hutan di sekitar Trenggalek.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Mlinjon. Dengan pengelolaan sampah yang baik, kita tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan desa, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga ekosistem alam sekitar, termasuk hutan yang menjadi sumber daya penting di Trenggalek,” ujar Prof Prijanto.
Ia menambahkan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan warga dalam mengelola sampah, terutama dalam perwujudan zero waste sebagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon di Kabupaten Trenggalek.
Pelatihan dihadiri oleh beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), Dinas Pertanian, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH), serta pengurus tempat penampungan sementara (TPS) di Desa Mlinjon.
Selain memberikan pengetahuan dasar tentang pengelolaan sampah rumah tangga, para peserta juga mendapatkan pelatihan memilah sampah organik dan anorganik. Mereka juga diajarkan cara mengubah sampah organik menjadi kompos dengan memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF).
Kegiatan pelatihan pengelolaan sampah ini merupakan bagian dari program AgroForStain yang merupakan hasil kerja sama Departemen Silvikultur dengan Pemkab Trenggalek. Ke depannya, program serupa diharapkan bisa diterapkan di desa-desa lain di sekitar Trenggalek untuk menciptakan lingkungan desa yang bebas sampah dan ramah lingkungan.
“Departemen Silvikultur berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi Kabupaten Trenggalek untuk menjalankan program-program keberlanjutan, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” pungkas Prof Prijanto. (*/Rz)