Seminar Kesehatan Tanaman Faperta IPB University: Faktor Kunci Dukung Ketahanan Pangan Negeri
Kerugian yang disebabkan oleh gangguan penyakit tanaman sudah sangat signifikan. Penyakit ini dapat mengganggu fungsi fisiologis tanaman seperti fotosintesis, respirasi, dan penyerapan hara terganggu.
“Dengan sendirinya pertumbuhan tanaman tidak optimal. Itulah yang harus kita upayakan agar tidak terlalu parah gangguannya sehingga hasil produksinya tidak terlalu merugikan,” kata dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian (Faperta) IPB University, Prof Sri Hendrastuti Hidayat, (23/10).
Latar belakang tersebut mendorong Faperta IPB University menyelenggarakan seminar dengan tema “Kesehatan Tanaman sebagai Faktor Kunci dalam Mendukung Ketahanan Pangan Negeri”. Seminar yang digelar secara hybrid di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor ini diikuti oleh para akademisi, pengambil kebijakan, perusahaan swasta, dan petani.
“Jadi seminar ini merupakan bentuk kemitraan antara perguruan tinggi dalam hal ini Faperta IPB University dan pihak swasta atau industri, dan ini adalah mitra kita perusahaan benih PT East West Seed Indonesia,” kata Prof Sri Hendrastuti yang juga ketua pelaksana kegiatan.
Dia mengatakan, seminar ini melibatkan berbagai pihak termasuk regulator dan menghadirkan narasumber dari Badan Karantina Indonesia, Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura Kementerian Pertanian, akademisi, dan petani.
“Harapannya melalui kolaborasi perguruan tinggi dengan pihak swasta ini, akan lebih banyak sinergi kita dalam pengembangan ilmu pertanian, khususnya tentang proteksi tanaman. Harapannya setiap komponen ini akan semakin banyak kerja samanya supaya kesehatan tanaman dan ketahanan pangan di Indonesia dapat terwujud,” tutur Prof Sri Hendrastuti.
Dekan Faperta IPB University, Prof Suryo Wiyono dalam sambutannya mengatakan, seminar tersebut didukung oleh Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) yang tujuannya mendorong riset-riset di bidang pertanian yang mendukung ketahanan pangan.
Prof Suryo juga menekankan bahwa kesehatan tanaman sangat penting untuk ketahanan pangan nasional. Kendati begitu, dia mengakui bahwa banyak sekali tantangan dalam mendorong kesehatan tanaman.
“Kita menghadapi tantangan tantangan serius. Pertama perubahan iklim luar biasa. Kemudian lalu lintas produk pertanian termasuk benih antarnegara dan daerah. Ketiga, tentunya peningkatan kesadaran konsumen terhadap produk-produk yang hijau dan ramah lingkungan,” bebernya. (MHT/Rz)