Dorong Pertanian Masa Depan, Korea Selatan-Indonesia Wujudkan Smart Greenhouse dan Plant Factory di IPB University, Ini Keunggulannya

Dorong Pertanian Masa Depan, Korea Selatan-Indonesia Wujudkan Smart Greenhouse dan Plant Factory di IPB University, Ini Keunggulannya

Dorong Pertanian Masa Depan, Korea Selatan-Indonesia Wujudkan Smart Greenhouse dan Plant Factory di IPB (1)
Berita

Fasilitas riset baru yang merupakan terobosan inovatif dalam bidang pertanian cerdas baru saja diresmikan di IPB University (17/10). Proyek pembangunan Smart Greenhouse dan Plant Factory berbasis teknologi mutakhir dan ramah lingkungan ini resmi diluncurkan sebagai bagian dari upaya kolaboratif yang melibatkan beberapa institusi terkemuka dari Korea Selatan dan Indonesia.

Proyek yang berlokasi di Kebun Percobaan Leuwikopo, Kampus IPB Dramaga, Bogor ini merupakan hasil kerja sama antara Korea Institute of Planning and Evaluation for Technology in Food, Agriculture, and Forestry (IPET) dan Korea Smart Farm R&D Foundation (KosFarm), melalui Program Pengembangan Teknologi Inovasi Pertanian Cerdas.

“Peresmian fasilitas riset canggih ini diharapkan dapat mendorong pengembangan dan penerapan teknologi pertanian cerdas di Indonesia melalui riset berkelanjutan pada Smart Greenhouse dan Plant Factory, memperkuat kolaborasi antara kedua negara, dan berkontribusi pada ketahanan pangan yang lebih baik di masa depan,” ungkap Rektor IPB University, Prof Arif Satria ketika meresmikan fasilitas ini.

Inisiatif ini didanai oleh pemerintah Korea melalui Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan (MAFRA), Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (MSIT), dan Kementerian Administrasi Pembangunan Pedesaan (RDA), serta melibatkan IPB University sebagai mitra kerja sama di Indonesia.

Dalam proyek ini, berbagai lembaga dari Korea turut berkontribusi, termasuk Sherpa Space Co Ltd, Badan Penelitian dan Penyuluhan Pertanian Gyeonggi-do, Korean Institute of Machinery and Materials (KIMM), Korean Scientific Technique Industry, Mokpo National University, Greenplus, Woowon MNE, dan Korea Conformity Laboratories (KCL).

President of Sherpa Space Inc, Choa Mun Yun mengatakan bahwa di industri pertanian, ada peningkatan signifikan dalam adopsi teknologi smart farming. Ia juga menyebut, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, yang menjadi peluang besar bagi inovasi pertanian berbasis teknologi.

“Kolaborasi erat antara Indonesia dan Korea Selatan berperan penting dalam mempercepat penerapan smart farm di Indonesia. Kolaborasi ini membuka peluang kerja sama internasional untuk mengoptimalkan sektor pertanian,” ucapnya.

Penanggung jawab proyek kerja sama, Dr Slamet Widodo mengurai, proyek yang telah berlangsung sejak April 2021 ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi pertanian berbasis kontrol lingkungan yang terintegrasi secara cerdas.

“Fasilitas yang diresmikan hari ini menjadi simbol penting inovasi pertanian masa depan Indonesia. Fasilitas ini didukung dengan teknologi terkini dan ramah lingkungan yang memungkinkan pengelolaan pertumbuhan tanaman secara efisien, optimal dan berkelanjutan,” ungkapnya.

“Dengan berbagai teknologi yang dimiliki, menjadikan fasilitas ini sebagai salah satu fasilitas riset dan pengembangan pertanian di lingkungan terkendali atau Controlled Environment Agriculture (CEA) paling advanced di Indonesia,” imbuh dosen IPB University di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian ini.

Plan Factory
Teknologi cerdas yang digunakan dalam Plant Factory terdiri dari Sherpa Ray yang merupakan sistem pencahayaan dengan teknologi dynamic lighting. Spektrum cahaya yang dihasilkan dapat disesuaikan (tunable) sesuai dengan kebutuhan tanaman pada berbagai tahap pertumbuhan.

Dengan teknologi LED yang dilengkapi quantum dot film, Sherpa Ray mampu menghemat hingga 55 persen energi dibandingkan teknologi pencahayaan konvensional, sekaligus meningkatkan kualitas dan produktivitas panen.

Selain itu, sistem hidroponik juga dirancang dan diterapkan untuk meningkatkan kualitas tanaman melalui penggunaan sistem otomatisasi pemberian nutrisi dan air (fertigasi) yang dapat dimonitor secara real-time. Sistem fertigasi presisi ini selain menghemat air, juga memastikan penyediaan nutrisi yang tepat sesuai tahap pertumbuhan tanaman.

Fasilitas Plant Factory juga dilengkapi dengan sistem pendingin hybrid yang menggunakan penggabungan sistem dehumidifikasi dan penyejuk udara berbahan bakar gas ramah lingkungan. Teknologi ini tidak hanya menjaga keseragaman suhu di dalam ruangan, tetapi juga menghasilkan emisi CO dan NOx yang sangat rendah, mendukung operasi yang lebih bersih dan hemat energi.

Tak hanya itu, gas CO2 yang dihasilkan juga tidak dilepaskan ke udara begitu saja. Penggunaan smart CO2 controller yang dirancang khusus, gas ini ditangkap dan disalurkan ke dalam ruang budi daya untuk memperkaya kandungan CO2 sehingga dapat meningkatkan laju fotosintesis dan produktivitas tanaman.

“Plant Factory ini rencananya akan ditanami dengan strawberry Korea yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan banyak diminati di Indonesia,” ujar Dr Slamet.

Smart Greenhouse
Sementara itu, Smart Greenhouse yang dibangun juga dilengkapi dengan teknologi yang tidak kalah canggih. Konstruksi greenhouse bertipe venlo ini dirancang dengan standar industri sebagaimana banyak dijumpai di negara-negara maju. Greenhouse ini dilengkapi dengan kipas sirkulasi dan sistem fogging yang dirancang untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara.

Pengendalian suhu juga didukung oleh ventilasi atap, screen penyaring cahaya horizontal, dan udara dingin yang diproduksi oleh chiller yang kemudian dihembuskan pada zona terbatas di sekitar tanaman melalui saluran/tunnel khusus menggunakan blower. Sistem ini mampu meningkatkan efisiensi fotosintesis hingga 30 persen dibandingkan dengan greenhouses konvensional karena dapat mengontrol kelembaban dan suhu secara presisi.

Greenhouse juga dilengkapi sistem pengayaan CO2 berupa pipa-pipa khusus yang menghembuskan CO2 di sekitar tanaman serta sistem kendali khusus untuk menjaga konsentrasi CO2 berada pada level yang diinginkan. Greenhouse ini juga menggunakan energi terbarukan dari solar panel untuk memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan energinya.

Rencananya, di greenhouse ini akan ditanami dengan melon Korea, tomat, dan tanaman herbal Cissus quadrangularis. Ke depannya akan banyak jenis tanaman bernilai ekonomis tinggi lain yang dapat dikembangkan di greenhouse ini.

Selain rektor, wakil rektor, dekan, direktur, kepala lembaga riset, dan staf di lingkungan IPB University, acara peresmian ini juga dihadiri beberapa pihak lain seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, serta sejumlah mitra industri.

Ke depan, fasilitas Smart Greenhouse dan Plant Factory ini akan dikembangkan sebagai pusat riset dan pengembangan teknologi terkait plant phenotyping/phenomics dan sistem produksi tanaman di lingkungan terkendali. Fasilitas ini juga akan digunakan untuk pelatihan/training dan sertifikasi untuk menyiapkan tenaga terampil dalam pengelolaan greenhouse dan Plant Factory.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah fasilitas ini diharapkan menjadi wahana agro edutourism khususnya bagi para pelajar dan generasi muda sebagai showcase teknologi pertanian maju sehingga menumbuhkan minat mereka untuk terjun dan turut memajukan pertanian Indonesia.

“Kami sangat terbuka dan mengundang seluruh stakeholders, mitra perguruan tinggi, badan litbang pemerintah, dan private sector untuk berkolaborasi memanfaatkan fasilitas yang baru diresmikan ini untuk pendidikan, penelitian maupun pelatihan untuk menyiapkan sumber daya manusia pertanian maju”, tegas Prof Slamet Budijanto, Dekan Fateta IPB University terkait tindak lanjut pemanfaatan fasilitas Smart Greenhouse dan Plant Factory yang baru diresmikan ini. (*/Rz)