Dosen IPB University Berhasil Panen Padi Unggul Perdana di Kabupaten Klaten melalui Program Dospulkam
IPB University kembali melaksanakan program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) dalam rangka memperluas adopsi teknologi dan inovasi di Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada para dosen untuk berbagi pengetahuan dan inovasi kepada masyarakat. Program ini juga dilaksanakan sebagai wujud dari pengabdian masyarakat serta mendekatkan hasil riset akademik kepada petani di lapangan.
Salah satu tim yang terlibat dalam Dospulkam adalah para dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian. Tim yang terdiri dari Dr Ani Kurniawati, Dr Heni Purnamawati, Candra Budiman SP MS, dan Prof Hajrial Aswidinnoor melaksanakan kegiatan bertajuk ‘Peningkatan Adopsi Inovasi IPB melalui Diseminasi Padi IPB dan Teknologi Budi Daya Prima di Sentra Produksi Padi Kabupaten Klaten’.
Kegiatan pendampingan telah dimulai sejak Mei 2024. Dr Ani dan tim menggandeng pemerintah setempat khususnya Pemerintah Desa Karangduren serta organisasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kebonarum, Klaten Jawa Tengah.
Salah satu kegiatan penting yang dilaksanakan adalah penanaman lima varietas padi unggulan yang dikembangkan oleh IPB University, yaitu IPB 3S, IPB 9G, IPB 12S, IPB 13S, dan IPB 14S. Kemudian, para petani mendapatkan sosialisasi tentang potensi padi varietas IPB University serta pelatihan mengenai teknik budidaya yang optimal yaitu teknologi budi daya prima.
Belum lama ini, Dr Ani dan tim melakukan pendampingan panen perdana untuk varietas IPB 9G di Kecamatan Kebonarum. Perlu diketahui bahwa padi IPB 9G merupakan salah satu varietas unggulan yang dikembangkan oleh Prof Hajrial dengan karakteristik utama dapat dibudidayakan di lahan yang minim air.
Panen padi IPB 9G dilakukan di lahan milik seorang anggota KTNA, Iwan Mustopa. Selama proses produksi, Iwan mengaku bahwa lahan padinya sempat terserang penyakit dan hama tikus sehingga sedikit menurunkan potensi hasil panen.
“Tim dosen IPB University yang datang untuk supervisi dan mengecek kondisi tanaman memberikan beberapa saran untuk mengurangi dampak penyakit. Salah satunya dengan menambahkan pupuk organik cair untuk memperbaiki kualitas tanah dan kesehatan tanaman. Ini cukup memperbaiki kondisi tanaman,” ujarnya.
Kepala Desa Karangduren menyampaikan bahwa kehadiran inovasi IPB University ini menjadi harapan baru bagi petani-petani di daerahnya. “Kami berharap inovasi dari IPB University bisa membawa perubahan nyata bagi petani di sini. Kami sudah melihat antusiasme dari para petani yang ingin mencoba varietas-varietas baru ini di lahan mereka,” tutur dia.
Menurut Dr Ani, program Dospulkam tidak hanya memperkenalkan varietas padi baru, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi sektor pertanian di Kabupaten Klaten. Ia berharap agar program ini terus berkembang dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama petani.
“Melalui program ini, IPB University tidak hanya membuktikan komitmennya dalam mengembangkan teknologi pertanian, tetapi juga memastikan bahwa inovasi tersebut benar-benar bermanfaat bagi para petani dan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka,” pungkasnya. (*/Nr/Rz)