Dorong Inklusi Keuangan dan Investasi Berkelanjutan, IPB University Gelar SDGs Talks dan Literasi Keuangan
Dalam rangka mendorong inklusi keuangan dan investasi berkelanjutan, IPB University menggelar SDGs Talks dan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Kampus IPB Dramaga (30/9).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Direktorat Kerjasama IPB University dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan.
Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama, dan Alumni, Prof Iskandar Z Siregar mengatakan bahwa IPB University berfokus pada dampak nyata, yang telah dibuktikan melalui berbagai penghargaan yang diterima.
Sebagai institusi yang mengedepankan sektor agromaritim, ia mengatakan bahwa IPB University menganggap isu pembangunan berkelanjutan ini penting, sejalan dengan program pemerintah terkait Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal food security.
“IPB University juga telah menyusun laporan terkait pencapaian ini. Dengan peluncuran program terkait SDGs ini, diharapkan dapat semakin mendorong pencapaian tujuan-tujuan SDGs secara lebih efektif,” ucapnya.
Direktur Kerjasama IPB University, Dr Alfian Helmi mengatakan, “Atas nama IPB University, kami dengan hangat menyambut acara ini dan menegaskan komitmen kami terhadap SDGs. Sebagai kampus inovasi, IPB University mendukung penuh upaya mewujudkan SDGs di Indonesia,” terangnya.
“Selama dua tahun berturut-turut, IPB University menerima penghargaan SDGs Award, yang mencerminkan keseriusan kami dalam menjalankan peran sebagai sustainable university,” ucapnya lagi.
Dr Helmi melanjutkan, dalam rencana strategis ke depan, IPB University berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai keberlanjutan dalam segala aspek kegiatan kampus.
“Kami berharap setelah acara ini, kesadaran akan pentingnya SDGs semakin tertanam dalam diri kita semua serta mendorong perbaikan yang berkelanjutan,” tuturnya.
Terkait literasi keuangan, Pelaksana harian (Plh) Direktur Surat Utang Negara, Kemenkeu, Brahmantio Isdijoso dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa dengan investasi dapat membantu membangun keuangan yang lebih baik.
Ia berujar, pada 2045, Indonesia akan menjadi negara maju dengan visi Indonesia Emas, dan untuk mencapainya, diperlukan kesadaran akan momentum pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan SDGs.
“Indonesia berkomitmen melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diarahkan untuk mendukung komitmen ini, namun dana yang dibutuhkan sangat besar. Oleh karena itu, kita perlu partisipasi dalam skema pembiayaan, seperti berinvestasi melalui Surat Utang Negara (SUN). Meningkatkan inklusi keuangan di kalangan generasi muda sangat penting agar mereka dapat berinvestasi secara bijak,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini juga ada pengenalan SDG Bond Ritel ORI026. Obligasi Negara Ritel (ORI) merupakan seri ke-26 yang diterbitkan pemerintah dengan dua pilihan jangka waktu, yaitu 3 tahun untuk ORI026T3 dan 6 tahun untuk ORI026T6. (dr/Rz)