Himasiter IPB University Edukasi Pembuatan Lilin Aromaterapi serta Sabun Ekoenzim dari Limbah Rumah Tangga

Himasiter IPB University Edukasi Pembuatan Lilin Aromaterapi serta Sabun Ekoenzim dari Limbah Rumah Tangga

Himasiter IPB University Edukasi Pembuatan Lilin Aromaterapi serta Sabun Ekoenzim dari Limbah Rumah Tangga
Student Insight

Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter) IPB University mengadakan Kuliah Semarak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga. Acara ini berlangsung di Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Bogor, Jawa Barat.

Dalam kuliah ini, peserta diajarkan cara membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah serta sabun ekoenzim yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik. Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himasiter menunjukkan bahwa minyak jelantah yang biasanya dianggap limbah dapur dapat diubah menjadi lilin aromaterapi yang memiliki nilai estetika serta aroma menyenangkan.

Salma Hanifah, anggota tim PPK Ormawa Himasiter, menjelaskan proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. “Minyak jelantah yang telah digunakan untuk memasak dapat disaring, dibersihkan, dan dicampur dengan bahan lain seperti parafin dan minyak esensial untuk menghasilkan lilin yang beraroma. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat,” ujarnya.

Selain itu, tim PPK Ormawa Himasiter juga mengajarkan pembuatan sabun ekoenzim. Proses ini melibatkan fermentasi sampah organik, seperti sisa sayuran dan buah buahan, dengan gula dan air selama beberapa minggu. Hasil fermentasi ini kemudian dicampur dengan minyak jelantah untuk menghasilkan sabun yang ramah lingkungan.

“Sabun ekoenzim yang dihasilkan tidak hanya dapat digunakan untuk mencuci, tetapi juga memiliki sifat antibakteri yang baik sehingga aman bagi kulit,” jelas anggota lainnya, Sitiana.

Kegiatan ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga interaktif. Peserta diajak untuk langsung terlibat dalam proses pembuatan lilin dan sabun. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung bagi peserta dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya mengelola limbah dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan.

Salah satu peserta, Roro, mengungkapkan rasa antusiasmenya setelah mengikuti acara ini. “Saya sangat senang bisa belajar membuat lilin dan sabun dari limbah. Ternyata, minyak jelantah yang selama ini saya buang bisa dimanfaatkan dengan baik. Saya juga merasa bisa berkontribusi dalam mengurangi limbah di rumah,” tuturnya.

Tim PPK Ormawa Himasiter berharap melalui Kuliah Semarak ini, masyarakat dapat menerapkan ilmu tentang pemanfaatan limbah rumah tangga yang dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat, seperti melalui pembuatan lilin aromaterapi dan sabun ekoenzim. (*/Lp)