Laboratorium Lingkungan PPLH IPB University Raih Sertifikasi Kelayakan sebagai Laboratorium Pengujian
Laboratorium Lingkungan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University telah meraih sertifikasi kelayakan sebagai laboratorium pengujian dan kalibrasi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO/IEC 17025-2017 yang ditetapkan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Perolehan capaian ini telah melalui serangkaian penilaian, di antaranya kegiatan asesmen awal, penyaksian asesmen/witness sampling, dan pengujian. Standar ini digunakan untuk memperoleh sertifikasi kelayakan sebagai laboratorium lingkungan yang kompeten. Tim penilai terdiri dari Yohanes Susanto Ridwan, MSi (Asesor Kepala), Lukman (Asesor) dan Intan Fitalia, SSi, (Asesor).
Sebagai informasi, hingga saat ini Laboratorium Lingkungan PPLH IPB University telah mendapat akreditasi untuk pengujian sebanyak 42 parameter lingkungan baik untuk kualitas air tanah, air permukaan, kualitas udara ambien, kebisingan, serta kualitas tanah dan sedimen.
Menurut Kepala Laboratorium Lingkungan PPLH IPB University, Dr Zaenal Abidin, persiapan menghadapi proses akreditasi ini dilakukan selama kurang lebih satu tahun, mulai dari pemantapan sumber daya manusia (SDM) hingga pemutakhiran alat analisis di laboratorium. Dengan demikian, ia menurutkan, pada saat asesmen berlangsung tidak ditemukan adanya kendala yang berarti.
Penguatan mutu SDM internal laboratorium dilakukan dengan mengikutsertakan tenaga teknisi dan administrasi laboratorium untuk mengikuti pelatihan teknik pengambilan sampel (contoh) air. Tim laboratorium juga dikirim untuk studi banding ke laboratorium pengujian yang telah terakreditasi.
“Hal ini penting, karena sebagai laboratorium pengujian, selain dibutuhkan alat, prasarana yang mumpuni juga harus didukung oleh SDM yang andal. Andal dalam artian bukan hanya keahlian yang mumpuni saja, tetapi karakter dari SDM itu sendiri yang tangguh dan teruji,” rincinya.
Ia menambahkan “Laboratorium pengujian itu memiliki tugas yang berat sebagai ujung tombak dalam menghasilkan data yang terpercaya terkait dengan kualitas lingkungan baik itu air, udara, maupun tanah.”
Sebelumnya, PPLH IPB University juga pernah mengirimkan staf laboratorium untuk melakukan studi banding ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan. Studi banding dilakukan dalam rangka memperluas jaringan kerja sama yang berkelanjutan. Tim laboratorium PPLH IPB University juga mendatangkan narasumber yang memahami tentang penerapan ISO 17025.
Menyambung hal tersebut, Kepala PPLH IPB University, Dr Yudi Setiawan telah menginstruksikan kepada tim pendidikan dan pelatihan (diklat) PPLH untuk mengorganisasikan kegiatan pelatihan penguatan SDM internal laboratorium. Sebab, salah satu kompetensi utama dari PPLH IPB University antara lain menyiapkan SDM yang andal dalam bidang lingkungan.
“Rangkaian pelatihan seperti ini dibuat secara reguler untuk menjawab kebutuhan akan SDM bidang lingkungan, salah satunya dalam hal pengambilan sampel air. PPLH IPB University telah berpengalaman dalam melakukan pengambilan sampel air, baik pada perairan sungai, danau, dan laut. Hal ini untuk membantu memenuhi kewajiban dari mitra kerja kami baik dari institusi pemerintahan, kementerian, perusahaan BUMN maupun swasta,” jelas Dr Yudi.
Terakhir, ia menyebutkan bahwa target ke depan Laboratorium PPLH IPB University tidak hanya akan menjadi laboratorium pendidikan, tetapi juga diarahkan menjadi laboratorium analisis lingkungan yang memiliki kompetensi unggul.
“Alhamdulillah saya menyampaikan selamat kepada Kepala Laboratorium Lingkungan PPLH IPB University dan staf atas effort dan kerja keras yang luar biasa. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik dan berkah. Semoga menjadi ikhtiar menuju Laboratorium PPLH IPB yang kredibel dan menjadi rujukan,” ungkapnya.
Ke depan, ia menuturkan, Laboratorium Lingkungan PPLH IPB University juga akan mengajukan akreditasi untuk pengujian parameter lingkungan tambahan. Proses menuju ke akreditasi yang lebih lengkap akan dilakukan dengan penambahan SDM penganalisa dan alat analisis yang memadai. (my/Rz)