Dosen Departemen Biokimia IPB University Kenalkan Si Jaka, Minuman Herbal Fungsional
Departemen Biokimia IPB University menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk ‘SKEMA: Masyarakat Sehat Pangan Sehat. Kegiatan tersebut berupa peningkatan kesehatan melalui pengolahan sumber daya herbal menjadi minuman fungsional ‘Si Jaka’ dan penguatan gizi dengan implementasi rumah produksi ‘susu kedelai’ sebagai solusi terpadu di Desa Sukamaju, Cigudeg, Bogor.
Kegiatan ini dibuka resmi oleh Dahyudin selaku Kepala Desa Sukamaju. “Kita harus bersyukur dengan adanya pengabdian masyarakat ini, kepedulian dalam berbagi ilmu. Mudah-mudahan ibu posyandu dan PKK dapat menyerap ilmu yang disampaikan oleh para narasumber kita hari ini,” tuturnya.
Ketua Departemen Biokimia IPB University, Dr Mega Safithri dalam sambutannya menyatakan, “Pada hari ini, kita akan belajar bersama-sama. Semoga ilmu yang diberikan narasumber nantinya dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal saleh dengan makanan lebih sehat dari variasi minuman herbal Si Jaka untuk diabetes dan sari kedelai.”
Ia menyebut, tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan wawasan dan ilmu kepada masyarakat dalam peningkatan kesehatan melalui pengolahan sumber daya herbal dan minuman fungsional bergizi serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini dihadiri oleh 40 peserta di antaranya dari ibu-ibu posyandu dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) di Desa Sukamaju.
Program pengabdian masyarakat ini disampaikan oleh tiga narasumber berdasarkan bidangnya masing-masing, yakni Tiana Fitrilia, SPd, MSi (Pangan untuk balita), Dr Dimas Andrianto (Glukosa darah) dan Dr Mega Safithri (Minuman herbal Si Jaka) dan minuman sari kedelai. Semua materi yang disampaikan narasumber saling berkaitan satu sama lain.
“Minuman herbal Si Jaka yang kami buat memiliki khasiat yang luar biasa di antaranya dapat mengobati penderita diabetes. Minuman herbal dengan bahan baku sirih merah ini sudah banyak literatur yang mendukung,” jelas Dr Mega.
Produk ini juga telah mendapatkan pendanaan untuk riset sejak tahun 2005 serta pernah mendapatkan sejumlah penghargaan pada tahun 2012, 2016, dan 2019.
Selain minuman Si Jaka, Dr Mega dan tim turut membuat produk minuman sari kedelai yang berperan sebagai antioksidan dengan menangkap radikal bebas secara langsung. Ia menyebut, pemberian protein kedelai dan isoflavon secara bersamaan dapat memperbaiki kadar glukosa darah, resistensi insulin, dan lipid darah pasien penderita diabetes tipe 2.
“Asupan protein kedelai sebanyak 35 persen dari 0,8 g/kg BB/hari selama 4 tahun oleh penderita diabetes tipe 2 yang mengalami gangguan ginjal telah memperbaiki kadar glukosa darah puasa, menurunkan faktor resiko kardiovaskular, dan perbaikan fungsi ginjal,” terang Dr Mega.
Maka dari itu, ia melanjutkan, “Riset yang didanai oleh pemerintah Indonesia pun akan kembali lagi untuk Indonesia. Dengan program pengabdian masyarakat ini, semoga langkah ini bisa menjadi amal saleh dan memberikan banyak manfaat yang lebih luas,” harapnya. (*/Rz)