Prodi Ekowisata IPB University Beri Pelatihan Layanan Prima Bagi Pengelola Agro Eduwisata Organik Mulyaharja

Prodi Ekowisata IPB University Beri Pelatihan Layanan Prima Bagi Pengelola Agro Eduwisata Organik Mulyaharja

Prodi Ekowisata IPB University Beri Pelatihan Layanan Prima Bagi Pengelola Agro Eduwisata Organik Mulyaharja
Berita

Peningkatan kunjungan wisatawan dan terciptanya kepuasan serta loyalitas pengunjung merupakan bagian penting dari suatu destinasi wisata. Hal ini menjadi alasan bagi dosen Sekolah Vokasi IPB University dari Program Studi (Prodi) Ekowisata memberikan pelatihan pelayanan prima kepada masyarakat yang bekerja di Agro Eduwisata Organik (AEWO), Kampung Wisata Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat.

Tak hanya meningkatkan kepuasan pengunjung, pelayanan prima yang diberikan akan berdampak juga terhadap loyalitas pengunjung yang datang ke kampung wisata yang terletak di Kecamatan Bogor Selatan itu.

Dosen Prodi Ekowisata IPB University, Dr Rini Untari menyampaikan materi pelatihan kepada sekitar 20 orang peserta. Mereka merupakan warga yang bekerja di AEWO Mulyaharja yang berprofesi sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), staf tiket, staf teknis area, staf housekeeping, dan staf keamanan, serta kelompok wanita tani (KWT).

Dalam pelatihan tersebut, Dr Rini menyampaikan materi pengantar mengenai pentingnya masyarakat yang bekerja di AEWO paham mengenai kebutuhan dan harapan pengunjung yang datang ke Kampung Wisata Mulyaharja. “Kebutuhan dasar dan kebutuhan fungsional perlu juga diketahui sehingga dapat memenuhi sesuai dengan ekspektasi dari pengunjung saat datang berwisata ke destinasi ini,” ujarnya.

Dr Rini menambahkan, jika harapan pengunjung tercapai melebihi ekspektasi maka mereka akan merasa sangat puas dan akan datang kembali, termasuk merekomendasikan destinasi kampung wisata Mulyaharja ke keluarga dan orang lain. Tak hanya kebutuhan dan harapan pengunjung, dalam kegiatan pelatihan, peserta juga diminta untuk mempraktikkan terkait pelayanan prima yang memenuhi prinsip lebih baik, cepat, baru, murah, dan sederhana.

“Melayani dengan hati penting dilakukan di destinasi wisata yang melibatkan pancaindra, dari menyapa dan memberikan senyum, memandang dengan melakukan kontak mata, dan mendengar dengan aktif,” jelas wanita berkerudung itu.

Di samping itu, ia melanjutkan, loyalitas pengunjung dapat dilakukan melalui pendekatan media komunikasi, membangun customer centric team, dan melakukan customer marketing. “Customer marketing dapat dilakukan dengan cara memberikan reward sederhana seperti voucher, produk gratis atau early access di event-event besar di destinasi wisata,” pungkasnya.

Menurut M Hoerudin Hermawan, salah satu peserta dan juga pengelola di Kampung Wisata Mulyaharja, pelayanan prima tak hanya menjadi pengetahuan, tetapi sekaligus bahan evaluasi dari kegiatan implementasi yang sudah berjalan selama ini. Dalam kegiatan ini, tim dosen yang terlibat yaitu Ira Resmayasari, SSos, MPar, MTHM, Dr Helianthi Dewi, dan Bedi Mulyana, SHut, MPar, MMCAP. (*/Rz)