Departemen ARL IPB University bersama Himaskap Gelar ILASW 2024
Departemen Arsitektur Lanskap (ARL) yang berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (Himaskap) IPB University mengadakan kegiatan International Landscape Architecture’S Student Workshop (ILASW) 2024 di Auditorium Toyib Hadiwijaya, Fakultas Pertanian, Kampus Dramaga (10/9).
Ketua Departemen ARL IPB University, Dr Akhmad Arifin Hadi menjelaskan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk berdiskusi terkait kondisi geografis yang ada di Indonesia. Di samping itu, ILASW juga sebagai wadah berbagi pengalaman, pengetahuan, dan relasi yang kuat antara IPB University dan negara lain.
“Selamat datang di ILASW 2024, kegiatan ini merupakan kunjungan dosen-dosen internasional ke IPB University. Kemarin kita mendatangkan dosen dari Malaysia, di sini kita mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk terus mendatangkan dosen-dosen dari luar negeri lainnya,” kata Dr Akhmad.
Dr Akhmad mengatakan, dari waktu ke waktu setiap negara memiliki bencana alam yang tidak hanya mempengaruhi bentuk lahan, tetapi mempengaruhi juga kepada komunitas itu sendiri. Di Indonesia, sayangnya belum memiliki skill untuk memitigasi bencana alam. Maka dari itu, workshop ini digelar agar mahasiswa mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan relasi dari negara lain.
Sementara, Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Prof Suryo Wiyono mengapresiasi ILASW 2024 ini. Ia juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut.
“Sekarang kita fokus kepada program internasional untuk men-trigger mahasiswa IPB University memiliki pengetahuan dan relasi internasional. Menurut saya, workshop ini diadakan tidak hanya berbagi ilmu, pengalaman, tapi dapat berbagi kultur bahkan dapat berbagi pengetahuan seputar bahasa,” tutur Prof Suryo.
Dalam kesempatan ini, Ir Umar Zain, IALI (Owner Oemardizain Landscape Consultant) memberikan materi dengan topik ‘Embracing Communities within Sustainable and Resilience Landscape’. Ia mengungkapkan bahwa arsitektur lanskap memainkan peran penting dalam menciptakan komunitas yang berkelanjutan dan tangguh, terutama ketika menghadapi bahaya.
Selain itu dia menambahkan, arsitektur lanskap menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan lingkungan, perencanaan kota, dan kebutuhan masyarakat. Hal ini menjadikannya penting dalam menciptakan masyarakat yang berkelanjutan dan berketahanan.
Assistant (Assoc) Professor in Department of Landscape Art at Warsaw University of Life Sciences (WULS), Prof Beata Gawryszewska mengungkapkan pentingnya menciptakan lingkungan hidup berkelanjutan. “Dengan membangun lingkungan hidup yang berkelanjutan, itu sebenarnya kita sedang membangun komunitas yang berketahanan,” tandasnya. (Ns/Rz)