DPMA IPB University dan Astra International Perkuat Kapasitas Petani Kopi Melalui Coffee Gathering and Capacity Building

DPMA IPB University dan Astra International Perkuat Kapasitas Petani Kopi Melalui Coffee Gathering and Capacity Building

DPMA IPB University dan Astra International Perkuat Kapasitas Petani Kopi Melalui Coffee Gathering and Capacity Building
Berita

Pada (7-8/9), Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University bekerja sama dengan Astra International menggelar acara ‘Coffee Gathering and Capacity Building Desa Sejahtera Astra Klaster Pertanian Komoditas Kopi (Java Edition)’. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani kopi serta memperkuat jejaring di antara berbagai desa binaan Astra yang berfokus pada komoditas kopi.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh perwakilan dari Desa Sejahtera Astra (DSA) Cikoneng, DSA Magelang, DSA Blitar, DSA Kudus, serta perwakilan dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) Bandung. Acara ini juga dihadiri oleh Dr Mohammad Iqbal Irfany, Asisten Direktur Kewirausahaan Sosial DPMA IPB University.

Dr Iqbal dalam kegiatan tersebut menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membangun komunitas yang mandiri dan kolaboratif. “Kegiatan ini bukan hanya meningkatkan kapasitas petani secara teknis, tetapi juga mempererat sinergi antardesa dalam mengembangkan ekonomi agribisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.

Hari pertama kegiatan dibuka dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Local Champion DSA Cikajang, Bernard Langoday. Setelah itu, para peserta melakukan kunjungan ke persemaian kopi dan mengikuti sesi materi tentang proses pascapanen dan pengolahan kopi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para petani mengenai teknik pengolahan kopi yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai jual produk.

Hari kedua dimulai dengan sesi ‘cupping’ kopi. Pada sesi ini, para peserta dapat mengenali cita rasa khas dari kopi yang dihasilkan. “Sesi ini sangat bermanfaat, kami jadi lebih memahami keunikan dan karakteristik rasa dari kopi yang kami produksi,” ujar salah satu peserta. Setelah itu, peserta melanjutkan kunjungan ke lahan agroforestri di Desa Jaya Mekar untuk melihat praktik pertanian yang berkelanjutan. Kegiatan ini diakhiri dengan penutupan dan penyampaian pernyataan penutup dari setiap fasilitator DSA yang hadir.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para petani kopi dari desa-desa binaan dapat memberdayakan diri dan memaksimalkan potensi komoditas kopi di wilayah masing-masing. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi pijakan awal untuk menciptakan kolaborasi yang lebih erat antardesa,” kata Bernad Langoday. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama antar desa dalam membangun ekonomi berbasis agribisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan. (*/Rz)