Sukses dengan Tiga Program Inovatif di Desa Dangiang, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Gelar Acara Penutupan

Sukses dengan Tiga Program Inovatif di Desa Dangiang, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Gelar Acara Penutupan

Sukses dengan Tiga Program Inovatif di Desa Dangiang, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Gelar Acara Penutupan
Student Insight

Mahasiswa IPB University menggelar acara penutupan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Acara penutupan ini menandai berakhirnya kegiatan KKNT mahasiswa IPB University yang telah sukses melaksanakan tiga program kerja unggulan guna mewujudkan desa yang berdaya dan sejahtera.

Bertempat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Desa Dangiang, acara dihadiri langsung oleh Ketua Adat, Kepala Desa, Kelompok Tani Hutan (KTH), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kepala Sekolah SDN 01 Dangiang dan Kepala Madrasah MI Miftahul Faizin serta Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Dangiang. Sejumlah mahasiswa Universitas Garut (Uniga) juga turut serta menghadiri acara penutupan tersebut.

Menurut Rafi Chaidir Kusumo Prastiono, Koordinator KKNT Inovasi Desa Dangiang, acara penutupan tersebut merupakan media mahasiswa untuk menyuguhkan hasil program kerja yang telah mereka laksanakan selama 43 hari dan juga untuk meminta feedback berupa pertanyaan, saran, dan masukan dari masyarakat.

“Kami telah sukses melaksanakan tiga program unggulan, yakni pendampingan pengajuan Surat Keputusan Perhutanan Sosial (SKPS), sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pembuatan Sistem Informasi Jagoan Desa Dangiang (Siujang). Kami sangat optimis bahwa tiga program tersebut dapat menjadi batu loncatan untuk mengoptimalkan potensi yang ada di Desa Dangiang”, ujarnya.

Desa Dangiang sendiri dengan bantuan mahasiswa telah mengajukan pengelolaan perhutanan sosial dengan skema hutan kemasyarakatan di desa mereka. Berikutnya adalah menunggu verifikasi yang akan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Jika pengajuan diterima maka SKPS akan diterbitkan sehingga penggarap dapat mengelola hutan secara legal dan berhak mendapatkan pendampingan pengelolaan.

“PHBS yang kami laksanakan juga dapat dikatakan sukses. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan pemahaman secara signifikan dari siswa dan juga hasil kerajinan tangan masing-masing berupa tempat sampah yang diolah dari kaleng bekas. Harapannya, perilaku membuang sampah ke sungai akibat kurangnya tempat sampah dapat berkurang,” tutur Rafi.

Ia melanjutkan, Siujang yang digagas tim KKNT Inovasi pun telah rampung. Masyarakat dalam dan luar desa telah dapat mengakses informasi demografis, geografis, dan sosial budaya Desa Dangiang. Sistem informasi tersebut dapat membantu masyarakat untuk mengenal dan mengoptimalkan potensi Desa Dangiang.

Menurut Rafi, di balik kesuksesan program yang telah terlaksana, mereka juga harus memastikan program yang telah terlaksana akan tetap berlanjut. Oleh karena itu, mereka menggandeng kelompok mahasiswa KKN Uniga untuk berpartisipasi dalam acara penutupan tersebut.

“Mahasiswa Uniga memang baru tiba dua hari di Desa Dangiang. Kami telah berdiskusi, dan memang mereka mengakui membutuhkan banyak informasi soal permasalahan dan juga program yang telah berjalan di desa. Pemaparan yang kami lakukan dapat menjadi sumber informasi yang berharga bagi mereka dalam menjalankan program kerja untuk mewujudkan Desa Dangiang yang berdaya dan sejahtera”, imbuhnya. (*/Rz)